Pengungsi Rohingya asal Myanmar diperkirakan akan tinggal lebih lama di Indonesia karena sejauh ini tidak ada negara tujuan yang mau menerima mereka ditambah adanya penolakan dari Myanmar, kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Indonesia dan Malaysia sebelumnya bersedia menampung pengungsi Rohingya selama satu tahun dengan syarat mereka nantinya ditempatkan di negara ketiga atau dipulangkan.
"Kita (Indonesia) dalam kondisi krisis soal pengungsi dan pencari suaka. Karena, dalam waktu yang sangat cepat, jumlah mereka yang masuk Indonesia sangat banyak, sementara yang pergi sangat sedikit," kata Tri Nuke Pujiastuti, peneliti LIPI yang pernah meneliti persoalan penyelundupan manusia, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Kamis (04/05) malam.
Selain pengungsi Rohingya, ada lebih dari 10.000 orang pengungsi atau pencari suaka asal Afganistan, Suriah, Irak, Iran dan Irak yang masih ditempatkan di sejumlah tempat penampungan di Indonesia, karena belum ada negara tujuan yang mau menerima mereka.
"Persoalan di belakang itu semua, pemrosesan yang dilakukan UNHCR tidak bisa cepat, meskipun standar prosedur UNHCR sampai 1 tahun tergantung tipe dan kondisinya (pengungsi)," kata Tri Nuke.
!break!Ekspektasi Kemlu
Menurut Tri Nuke, masalah pengungsi Rohingya lebih rumit karena tidak ada negara tujuan yang mau menerima mereka, seperti Australia. Ini diperparah sikap pemerintah Myanmar yang menolak mereka.
"Persoalan Rohingya bukan persoalan mudah yang dalam setahun ke depan bisa diselesaikan," katanya menganalisa.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri Indonesia berharap negara tujuan atau negara asal pengungsi dapat menerima pengungsi Rohingya ketika masa setahun itu berakhir.
"Kita harapkan dalam setahun sudah banyak yang kita lakukan," kata Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto, dalam jumpa pers, Kamis (04/06).
Menurut Tri Nuke, Indonesia tidak bisa bergerak sendiri untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya karena ini merupakan persoalan trans-nasional.
"Itu sudah terbukti sekitar 10.000 pengungsi dan pencari suaka di Indonesia yang kita tidak bisa menyelesaikan masalahnya," katanya.
!break!Dia mengusulkan agar pemerintah Indonesia menggandeng ASEAN yang disebutnya "akan menjadi perhitungan yang berbeda" bagi negara tujuan dan asal pengungsi.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR