7. Bukan satwa peliharaan
Penelitian yang dilakukan oleh Nafisatul Ulfa dan Mirzan Adi Wibowo dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor di Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI) menunjukkan adanya potensi zoonosis yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya yang ditemukan pada kukang. Salah satu penyakit yang dapat menular ke manusia adalah cacingan.
Jumlah cacing yang cukup tinggi ini ditemukan dari hasil pemeriksaan feses (kotoran) kukang. Cacing yang ditemukan merupakan genus nematoda (cacing gilik) dan cestoda (cacing pipih). Penularan penyakit cacing dari satwa ke manusia ini dapat terjadi melalui telur yang tertelan maupun yang terhirup manusia. Atau, melalui kontak langsung ataupun juga melalui telur yang berada di tanah, buah, air, hingga pakaian.
Nah, telur cacing ini sendiri dapat hidup dua bulan hingga dua tahun dalam lingkungan yang kondusif kelembabannya, iklimnya, hingga suhunya.
Membiarkan kukang hidup liar merupakan cara bijak kita melestarikan kukang di alam.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR