Usia Grand Canyon (USA) telah diperlajari selama bertahun-tahun, dengan teknologi mutakhir guna memfasilitasi upaya-upaya baru untuk menentukan kapan erosi Canyon ikonik ini mulai. Hasilnya kadang-kadang saling bertentangan usia berdasarkan jenis data; sebagian besar data mendukung gagasan bahwa ngarai mulai mengikis ke bentuk sekarang ini sekitar enam juta tahun yang lalu. Bahkan yang lteknologi yang lebih baru menghasilkan data dan pertanyaan besar lagi tentang apakah ujung barat Canyon bisa saja lebih tua?
Dua angka yang digunakan sebagai penanda waktu umum untuk hipotesis alternatif ini. Pertama menunjukkan bahwa ngarai mungkin sudah mulai mengikis sejak 17 juta tahun yang lalu. Kedua menunjukkan bahwa ngarai mungkin tampak sebagian besar seperti halnya hari ini, 70 juta tahun yang lalu. Waktu kontras antara hipotesis ini mencolok, dan konsep akurat apa pun dari Canyon harus konsisten dengan semua pengamatan.
Peneliti lain telah mempelajari patahan Grand Wash, yang memotong bagian barat Grand Canyon. Patahan mengarah dari Utara ke Selatan, hampir tegak lurus ke Canyon. Pergeseran patahan yang sedemikian rupa menujukkan bahwa sisi barat fraktur bergerak turun ke sisi Timur, meninggalkan tebing yang disebut tebing Grand Wash. Pergeseran ini, yang disebut "normal slip," telah menyebabkan terbukanya sebuah lembah yang disebut Palung Grand Wash sepanjang ujung timur Danau Meade. Erosi lereng bukit dan ngarai di tebing Grand Wash didorong oleh gerakan patahan yang membongkar batu di permukaan. Lereng bukit dan ngarai ini mirip dengan anak sungai di Sungai Colorado di Grand Canyon, kecuali bukit dan sisi sungai yang seluruhnya lebih curam di Grand Canyon.
Perbandingan ini berguna karena patahan Grand Wash telah dipelajari secara ekstensif, dan ilmuwan lain telah menunjukkan bahwa patahan selesai bergeser antara 18 dan 12 juta tahun yang lalu. Batu dan iklim di kedua wilayah mirip, sehingga perbedaan dalam bentuk bentang alam paling mungkin karena ketika bentang alam mulai mengikis.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR