Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi baru dari Simon Fraser University mengungkap praktik penangkapan ikan berkelanjutan berusia 2.000 tahun dari bangsa Tsleil-Waututh Nation. Studi tersebut memberikan bukti kuat bahwa sebelum kolonialisasi Eropa, bangsa tersebut telah mengelola ikan salmon chum dengan memanen jantan secara selektif.
Untuk diketahui, bangsa Tsleil-Waututh adalah salah satu dari banyak kelompok masyarakat Coast Salish (Pantai Salish) yang tinggal di Pacific Northwest, di seluruh British Columbia, Washington, dan Oregon. Bangsa ini sebelumnya dikenal sebagai Burrard India Band atau Burrard Inlet India Band, bangsa pertama di Provinsi British Columbia, Kanada.
Menurut peneliti, dikonfirmasinya praktif penangkapan ikan pribumi kuno ini dapat digunakan untuk menginformasikan pengelolaan dan konservasi berkelanjutan saat ini. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal bergengsi, Nature Scientific reports baru-baru ini dengan judul "Indigenous sex-selective salmon harvesting demonstrates pre-contact marine resource management in Burrard Inlet, British Columbia, Canada".
Dijelaskan, memanen salmon jantan secara selektif dapat meningkatkan ukuran keseluruhan panen, karena salmon jantan lebih besar daripada salmon betina. Ini juga membantu memastikan pemijahan yang sukses karena satu jantan dapat kawin dengan beberapa betina. Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.
Halaman berikutnya...
Source | : | Scientific Reports,Simon Fraser University Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR