Meski berkerabat dekat dengan ikan piranha, ikan pacu diketahui hanya memakan tanaman dan tidak menjadi ancaman bagi keselamatan manusia. Namun demikian, ikan ini diketahui juga melahap ikan lain yang lebih kecil, menimbulkan risiko menyebarnya parasit dan menyebabkan kelangkaan pada spesies ikan lain.
Pekan lalu, ikan dengan gigi serupa gigi manusia ini ditemukan di sebuah danau di selatan New Jersey. Warga setempat khawatir bahwa temuan ini mengarah pada populasi invasif. Pasalnya, habitat ikan pacu biasanya berada di Amazon dan sungai-sungai di Amerika Selatan.
Banyak rumor yang mengatakan bahwa ikan pacu kerap memangsa testikel pria yang ditemukan berenang di sekitarnya. Hal inilah yang membuat warga New Jersey khawatir. Peter Rask MØller, seorang ahli perikanan dari University of Copenhagen Denmark membantah hal tersebut. “Ikan ini memang memiliki gigi yang tajam dan gigitannya yang kuat memang berbahaya. Tapi tidak mungkin ikan ini gemar menggigit manusia,” tegasnya.
Ikan ini nyatanya kerap dijadikan sebagai ikan peliharaan. Namun dengan pertumbuhannya yang cepat dan pesat (ikan ini bisa mencapai berat 20 kilogram dengan panjang satu meter), Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menyarankan para pemilik ikan ini untuk tidak melepasnya ke alam liar, dan dengan cara sepatutnya membiarkan ikan ini mati.
“Di sejumlah tempat yang melarang pelepasan ikan eksotik ini ke alam liar, para pemelihara ikan harus mengedukasi diri mereka sendiri perihal kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menyimpan ikan ini,” tambah Zeb Hogan, ahli biologi ikan yang juga seorang jurnalis National Geographic.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR