Saat bulan puasa, orang akan bangun tidur beberapa jam lebih awal dari biasanya untuk makan sahur. Setelah sahur dan salat subuh, banyak orang yang langsung tidur kembali. Apalagi mereka yang harus bekerja pada pagi harinya. Ini bisa dimaklumi, karena waktu tidur terpotong oleh sahur.
Namun, langsung tidur setelah sahur tidak baik bagi kesehatan. Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, Rita Ramayulis SCN, M.Kes mengungkapkan, makanan yang baru masuk ke dalam tubuh harus dicerna terlebih dahulu. Jika langsung tidur, sistem pencernaan tidak akan bekerja dengan baik.
"Kalau kita langsung tidur, oksigen berpindah ke lambung semua. Kita bawa tidur semakin tidak bisa lambung bekerja dengan cepat. Oksigen di otak juga jadi berkurang," terang Rita dalam acara Sequis di Jakarta, Jumat (27/6).
Akibatnya, saat bangun tidur perut terasa penuh, sakit perut, juga pusing. Selain itu, makanan yang belum dicerna bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan ketika dalam posisi tidur.
Rita menjelaskan, makanan seperti karbohidrat akan dicerna selama dua jam. Maka, setelah itu isi di lambung telah berkurang. Sementara itu, protein butuh waktu tiga jam dan lemak selama empat jam untuk bisa dicerna dalam tubuh.
"Jadi minimal setelah dua jam baru tidur lagi. Saat itu isi lambung sudah berkurang," imbuh Rita.
Bagaimana jika tidur dilakukan dengan posisi duduk? Menurut Rita, hal ini juga akan menghambat kerja lambung setelah makan. Saat tidur, semua organ tubuh pun beristirahat. Bahkan, menurut Rita, ketika seseorang sahur dalam porsi makan yang cukup banyak, sebaiknya tidak tidur lagi setelah sahur.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR