Akibatnya jika ada gangguan, obyek yang ada di awan oort akan terganggu dan masuk ke bagian dalam tata Surya dan kita lihat sebagai komet atau justru terlontar ke luar dari sistem Tata Surya menuju ruang antarbintang. Hal ini terjadi khususnya pada komet di bagian tepi terluar awan Oort. Di bagian terluar awan Oort inilah, komet-komet periode panjang berada.
!break!Selain gangguan dari bintang yang lewat atau berpapasan dekat, pengaruh dari awan molekular raksasa dan gaya pasang surut juga bisa memberikan gangguan berarti pada obyek di awan Oort. Awan molekular lebih masif dari Matahari dan memiliki kemungkinan berpapasan setiap 300 – 500 juta tahun. Jika itu terjadi, maka akan terjadi kekacauan yang mengubah orbit komet dan mendistribusi ulang komet-komet yang ada di awan Oort. Gangguan lain datang dari pengaruh gaya pasang surut bintang-bintang di piringan galaksi menjadi penyebab lepasnya komet dari awan Oort ke ruang antar bintang.
Seperti yang sudah dijelaskan, awan Oort yang luar biasa besar ini dihuni oleh benda-benda yang kemudian kita kenal sebagai komet ketika berada di dekat Matahari. Berada sedemikian jauh dari Matahari, tak hanya ikatan gravitasi yang lemah yang dirasakan oleh benda-benda tersebut. Matahari yang panas dan hangat seperti di Bumi hanya impian. Obyek-obyek di awan Oort merupakan obyek dingin dan beku dari air es maupun senyawa beku lainnya seperti metana, etana, karbon monoksida, karbon dioksida, amonia maupun hidrogen sianida.
!break!Awan Oort diketahui memiliki dua struktur utama yakni awan di bagian terluar sistem yang memiliki ikatan gravitasi yang lemah dengan Matahari. Awan terluar ini berbentuk bola yang menyelubungi Tata Surya. Pada bagian terluar inilah, obyek di awan Oort dapat dengan mudah diganggu oleh interaksi dengan benda lain yang melintas. Jarak antar komet di area terluar lebih renggang dengan jarak puluhan juta km. Obyek di area ini pada umumnya berukuran lebih besar dari 1 km. Akibat dari lemahnya ikatan gravitasi Matahari di area ini banyak komet yang lepas atau hancur saat terjadi gangguan, karena itu secara rutin, area ini perlu diisi ulang dengan komet-komet dari area bagian dalam awan Oort yang lebih padat komet.
Area bagian dalam awan Oort atau yang dikenal sebagai awan Hill diketahui memiliki komet puluhan sampai ratusan kali lebih banyak dibanding bagian terluar awan Oort. Kalau area terluar berbentuk bola, maka area dalam awan Oort ini justru berbentuk donat. Komet yang padat di area dalam inilah yang kemudian bermigrasi ke bagian terluar awan Oort menggantikan komet-komet yang sudah tidak lagi berada di sana akibat gangguan atau papasan dekat dengan benda lain.
Asal Mula Awan Oort
Komet, obyek es yang mengandung materi dari masa ketika Tata Surya terbentuk akan menghasilkan ekor nan indah saat mendekati Matahari. Es yang menyublim ketika dekat Matahari inilah yang membawa para astronom untuk memahami apa dan siapa komet itu.
Kehadiran komet periode panjang di dekat Matahari terjadi saat terjadi gangguan yang mengubah orbit mereka. Komet di awan Oort memiliki orbit yang sangat lonjong dan memiliki lintasan parabola saat memasuki area bagian dalam Tata Surya. Komet periode panjang memang diketahui berasal dari awan oort yang berada di tepi terluar Tata Surya, tapi dari manakah benda-benda tersebut berasal dan bagaimana mereka bisa berakhir di area yang sangat dingin tersebut?
Obyek-obyek di awan oort ini diperkirakan berasal dari puing-puing sisa piringan protoplanet yang terbentuk di sekeliling Matahari. Dari materi di piringan inilah, planet-planet terbentuk. Ketika tata Surya berevolusi, dan dimulai dari terbentuknya Matahari dan kemudian planet-planet, ada interaksi antara obyek yang saling berpapasan maupun bertabrakan untuk membentuk planet baru. Diperkirakan, obyek-obyek di awan Oort merupakan sisa pembentukan planet-planet minor atau planet kecil yang kemudian terlontar keluar dari area bagian dalam Tata Surya saat berpapasan dengan planet gas raksasa seperti Jupiter.
Tapi tampaknya puing-puing pembentukan Tata Surya bukan satu-satunya sumber bagi obyek di awan tersebut. Diduga, komet di awan Oort juga berasal dari sistem keplanetan di bintang lain yang dicuri ketika keduanya berpapasan dan benda-benda tersebut kemudian ditarik masuk dalam pengaruh gravitasi Matahari.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR