“Kami mengembangkan pendekatan yang memungkinkan kami memisahkan saluran kalsium dari kelompok saluran kalium di neuron. Temuan kuncinya adalah bahwa pengobatan ini memblokir ekspresi gen yang dipicu kalsium. Ini menunjukkan bahwa kemitraan saluran kalsium-kalium pada kelompok ini penting untuk fungsi saraf," kata Vierra.
Untuk percobaan mereka, para peneliti pada dasarnya "menipu" saluran kalsium di kelompok ini dengan cara membanjiri neuron itu dengan fragmen saluran kalium umpan. Ketika saluran kalsium menangkap umpan alih-alih saluran kalium asli, mereka malah jatuh dari kelompok.
Akibatnya, proses yang dikenal sebagai kopling eksitasi-transkripsi, yang menghubungkan perubahan aktivitas listrik saraf dengan perubahan ekspresi gen, menjadi tidak aktif.
Baca Juga: Melacak Aktivitas Otak Manusia Melalui Penyelidikan Otak Tikus
“Ada banyak saluran kalsium yang berbeda, tetapi jenis saluran kalsium tertentu yang ditemukan di kelompok ini diperlukan untuk mengubah perubahan aktivitas listrik menjadi perubahan ekspresi gen. Kami menemukan bahwa jika Anda mengganggu protein pemberian sinyal kalsium yang terletak di kelompok yang tidak biasa ini, Anda menghilangkan kopling eksitasi-transkripsi, yang sangat penting untuk pembelajaran, memori, dan bentuk lain dari plastisitas neuron,” terang Trimmer, seperti yang dilansir Tech Explorist.
Studi ini diharapkan dapat membuka jalan baru penelitian.
“Banyak penelitian telah berfokus pada pemberian sinyal kalsium di dendrite, yaitu situs di mana neuron menerima sinyal dari neuron lain. Pemberian sinyal kalsium di badan sel neuron kurang mendapat perhatian. Kini kami memahami lebih banyak tentang pentingnya pemberian sinyal di situs-situs spesifik ini pada badan sel neuron.” kata Vierra.
"Kami baru pada awal memahami pentingnya pemberian sinyal ini, tetapi hasil baru ini dapat memberikan informasi yang dapat membentuk penelitian baru tentang perannya dalam fungsi otak, dan mungkin akhirnya menjadi pengembangan kelas terapi baru," pungkas Trimmer.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR