Impian manusia selama berabad-abad untuk terbang menjadi kenyataan pada tahun 1903, ketika Orville dan Wilbur Wright membangun mesin ringan tetapi kuat. Sanggup mendorong pesawat terbang. Mesin piston Wright, seperti mesin-mesin modern ketuunannya, bekerja berdasarkan prinsip yang juga digunakan dalam mesin mobil, tetapi daya mesin itu digunakan untuk memutar baling-baling, bukan sebuah poros penggerak.
Mesin pesawat terbang jenis kedua yang diciptakan selama Perang Dunia II, yaitu mesin jet, bekerja dengan membakar bahan bakar yang digabung dengan udara termamatkan. Gas buang sangat panas. Keluar berupa semburan, yang memberikan gaya mendorong penggerak pesawat.
Dengan teknik baru dalam perancangan dan konstruksi, bahan baru, dan teknologi komputer, pesawat terbang modern mengerdilkan ukuran dan kemampuan mesin terbang pertama Wright. Pesawat gendut jet jumbo kini mampu mengangkut 550 penumpang, dan pesawat militer melaju kilometer per jam. Ada pesawat yang sangat gesit, yang mampu tinggal landas dan mendarat tanpa landas pacu, terbang menyamping, dan mengelakkan penangkapan radar.
Pusat kendali lalu lintas udara di seluruh dunia membimbing para penerbang dengan aman sepanjang rute yang benar, sementara peralatan navigasi di pesawat memberikan informasi tentang posisi mereka, walaupun pesawat berada di tengah lautan paling luas atau dalam kabut paling pekat.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR