Apa golongan darah Anda? Menurut berbagai penelitian, golongan darah dapat memengaruhi kondisi tubuh seseorang.
Misalnya, golongan darah yang lebih disukai nyamuk atau golongan darah yang memiliki kecenderungan menjadi alkoholisme. Berikut lima hal tentang golongan darah yang perlu Anda ketahui seperti dikutip dari Prevention.com.
Daya pikat untuk nyamuk
Bagi orang yang memiliki golongan darah O, jangan heran jika nyamuk sangat suka menggigit Anda. Menurut penelitian dari Jepang Institut Pest Control Technology, orang dengan golongan darah O dua kali lebih menarik spesies tertentu seperti nyamuk.
Namun, jangan khawatir. Penelitian lain menunjukkan, golongan darah O memiliki risiko lebih rendah untuk menderita penyakit malaria yang ditularkan oleh nyamuk.
Bakteri di usus
Bakteri baik yang hidup di sistem pencernaan dapat memengaruhi kesehatan Anda. Beberapa tahun yang lalu, para peneliti di Eropa menemukan spesies bakteri di usus seseorang ternyata berbeda-beda.
Penelitian lain menduga, perbedaan spesies bakteri di usus terkait dengan golongan darah seseorang. Menurut peneliti, hal ini dapat memudahkan tim dokter untuk melakukan penanganan medis dengan akurat sesuai dengan golongan darah. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Risiko kecanduan alkohol
Sejak tahun 1970 dan 1980an, peneliti telah menemukan kaitan antara golongan darah dengan kencenderungan seseorang untuk kecanduan alkohol.
Orang dengan golongan darah A diketahui cenderung menyukai alkohol dan menjadi alkoholisme. Penelitian lain menunjukkan, antigen pada golongan darah A dapat mengubah reaksi sistem kekebalan tubuh untuk alkohol dari keracunan.
Menurut National Institutes of Health, sebanyak 50 persen risiko untuk kecanduan alkohol juga dipengaruhi faktor genetik.
Hormon stres tinggi
Kabar buruk bagi orang dengan golongan darah O. Menurut sebuah studi dari US Department of Veterans Affairs, orang dengan golongan darah O memiliki kadar kortisol atau hormon stres lebih tinggi dibanding golongan darah lainnya.
Tingginya hormon kortisol, membuat golongan O harus berjuang lebih melawan stres. Selama ini, tingginya hormon kortisol juga dipengaruhi dengan kebiasaan makan junkfood atau makanan siap saji.
Gangguan obsesif kompulsif
Menurut sebuah studi dalam jurnal Neuropsychobiology, orang dengan golongan darah A lebih berpotensi memiliki gangguan perilaku dan obsesif-kompulsif. Namun, penelitian lanjutan tak dapat menemukan bagaimana korelasi gangguan obsesif-kompulsif dengan jenis golongan darah.
Penelitian terbaru oleh para peneliti Jepang justru menemukan korelasi antara golongan darah A dengan ketekunan. Dalam hal ini, menurut peneliti yaitu kerajinan dan memiliki stabilitas meski sedang frustrasi dan kelelahan.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR