Nationalgeographic.co.id—Dikenal secara ilmiah sebagai Balaena mysticetus, paus kepala busur pertama kali dideskripsikan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758 dan awalnya dianggap sekadar varian dari paus benar.
Namun, berkat pengamatan mendalam John Edward Gray pada tahun 1821, para ahli biologi menyadari keunikan paus kepala busur dan mengklasifikasikannya sebagai genus tersendiri.
Sebagai penghuni asli perairan Arktik dan sub-Arktik, paus kepala busur telah berevolusi menjadi makhluk yang sangat adaptif terhadap lingkungan ekstrem. Lapisan blubber tebal yang menyelimuti tubuhnya berfungsi sebagai isolator alami, melindungi organ-organ vital dari suhu dingin yang membekukan.
Adaptasi ini memungkinkan paus kepala busur untuk berenang bebas di antara bongkahan es yang mengapung, sebuah habitat yang menjadi ciri khas kehidupan mereka.
Uniknya, paus kepala busur hanya ditemukan di belahan bumi utara, khususnya di perairan pantai dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Gerakan mereka sangat dipengaruhi oleh siklus musiman es laut.
Saat musim panas tiba dan es mulai mencair, paus kepala busur akan bermigrasi lebih jauh ke utara untuk mencari makan. Sebaliknya, ketika musim dingin datang dan laut membeku, mereka akan kembali ke perairan yang lebih hangat.
Nama "kepala busur" sendiri merujuk pada bentuk rahang atasnya yang melengkung tajam, menyerupai busur yang digunakan untuk memanah. Selain itu, paus kepala busur juga dikenal dengan berbagai sebutan lain seperti paus benar Arktik, paus Arktik, paus benar Greenland, atau paus kutub.
Penyintas sejati bertubuh bak raksasa
Ukuran tubuh paus kepala busur cukup mengagumkan. Jantan dewasa dapat mencapai panjang hingga 16 meter, sementara betina sedikit lebih besar dengan panjang rata-rata 18 meter. Bayangkan seekor bayi paus yang baru lahir saja sudah memiliki panjang sekitar 4 meter!
Berat tubuh paus kepala busur juga sangat masif, mencapai sekitar 80 ton. Bayangkan saja, berat seekor bayi paus kepala busur saat lahir sudah mencapai 1.000 kilogram! Ukuran dan berat tubuh yang luar biasa ini membuat paus kepala busur menjadi salah satu mamalia laut terbesar di dunia.
Dengan tubuhnya yang besar dan bulat, kulitnya yang licin berwarna hitam pekat, dan siripnya yang berbentuk dayung, paus ini tampak seperti kapal selam alami yang dirancang untuk menjelajahi perairan beku.
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Paus Makan Kantong Plastik? Ini Kata Ilmuwan
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
KOMENTAR