Tak berhenti disitu, pada tahun 1828 dan 1829, ia membuat rencana untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan rakyat (Volkserziehungsanstalt) di Helba, meskipun hal itu tidak pernah terwujud.
Kemudian, dari tahun 1831 hingga 1836, Fröbel sekali lagi tinggal di Swiss. Pada tahun 1831 ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan di Wartensee (Lucerne). Sampai akhirnya kembali lagi ke Jerman.
Baca Juga: Menilik Sistem Pendidikan Kuno di India, 1.500 Tahun Sebelum Masehi
"Di Jerman, ia mendedikasikan dirinya hampir secara eksklusif untuk pendidikan anak prasekolah dan mulai memproduksi bahan bermain untuk anak di Bad Blankenburg," sambung Kahr.
Baginya, pendidikan anak akan sangat menentukan arah kehidupan. Melalui pendidikan, permainan spontan, dan konsep menarik lainnya, anak diarahkan sebagai pembelajar yang siap beradaptasi pada masa depannya.
Pada tahun 1837, ia mendirikan lembaga pengasuhan, permainan, dan kegiatan untuk anak-anak kecil di Bad Blankenburg. Ini yang kemudian menjadi cikal bakal kindergarten atau pendidikan anak usia dini.
"Dia merancang materi permainan pendidikan yang dikenal sebagai Hadiah Fröbel atau Fröbelgaben," tulis University of Roehampton London dalam laman resminya, berjudul Froebel History: Friedrich Froebel.
"Fröbel membuka Anstalt für Kleinkinderpflege, Lembaga pengasuhan anak-anak kecil di Thuringia pada tahun 1837 yang ia beri nama Taman Kanak-kanak pada tahun 1840," tambahnya.
Alih-alih menerapkan pembelajaran formal sebagaimana sekolah pada umumnya, ia menempatkan permainan dalam fokus pembelajarannya dan mendorong kreativitas dan spontanitas bagi anak-anak.
Fröbel menyadari, pada anak usia dini, permainan adalah pembelajaran penting bagi tumbuh kembang anak. Begitu juga pendidikan yang lebih berfokus dengan kurikulumnya, mengarahkan anak kepada pertumbuhan yang ideal.
Bagi Fröbel, permainan spontan untuk anak dan pola permainan lainnya, pada tahap ini bukanlah hal yang sepele, itu sangat serius dan sangat penting, sehingga memengaruhi kehidupan masa depan anak.
Source | : | ACS Publication,University of Roehampton London |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR