Hiu masih menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Salah satu penyebabnya adalah berita seorang peselancar yang berjuang melawan hiu dalam sebuah acara di Afrika Selatan. Perbincangan dan berita itu tentu saja membawa rasa takut. Tapi sebenarnya, seberapa sering hiu menyerang?
Sangat jarang. Selama satu tahun, Amerika Serikat melihat sekitar 30 sampai 40 serangan hiu tak beralasan, dengan catatan satu kematian. Tahun ini telah terjadi peningkatan: sampai semester pertama tahun 2015, 23 serangan terjadi, salah satunya menewaskan seorang snorkeler wanita berusia 65 tahun dari pulau Hawaii Maui. Tapi yang mencolok tahun ini adalah bahwa banyak kejadian terjadi lebih jauh di utara daripada biasanya.
Florida, dengan suhu nyaman dan 1.300 mil dari garis pantai, biasanya menjadi lokasi serangan hiu AS yang paling sering terjadi. Sebanyak 11 serangan telah terjadi di Sunshine State tahun ini. Tapi North Carolina, yang biasanya mengalami satu atau dua serangan tahun, mencatat tujuh serangan dalam tiga minggu—di rentang bulan Juni dan Juli—termasuk serangan terpisah selama satu jam pada gadis 12 tahun dan anak laki-laki 16 tahun, yang membuat masing-masing kehilangan lengan.
Lalu, mengapa terjadi lonjakan serangan di North Carolina?
Ini dimulai dengan cuaca. Sebagian besar serangan di North Carolina berlangsung di puncak musim panas, ketika suhu laut mencapai sekitar 80 derajat. Tapi gelombang panas akhir-musim semi menghangatkan laut lebih awal dari biasanya, mendatangkan hiu dari selatan—dan mengirim lebih banyak orang ke pantai tersebut. Faktor lain adalah kekeringan panjang di North Carolina, yang berarti lebih sedikit air hujan yang mengalir ke laut. Ini membuat perairan pesisir lebih tinggi dalam salinitas—yang mana disukai hiu.
Akhirnya, beberapa korban, termasuk anak laki-laki dan perempuan yang kehilangan lengan, berenang di dekat daerah penangkapan ikan. Umpan ikan—terutama bagian ikan berdarah—dapat menjadi magnet yang nyata bagi hiu. Kadang-kadang hiu mengejar umpan atau ikan, kata biologis hiu dari Universitas North Carolina, Frank J. Schwartz, dan "seseorang berada di sana."
Apakah hiu suka memakan manusia?
Meskipun reputasi pembunuh telah disematkan secara sadar oleh publik kepada hiu lewat film Jaws, mereka benar-benar hanya memiliki sedikit minat pada daging manusia. Dari 480 spesies hiu, hanya segelintir—terutama hiu putih, banteng, dan harimau—yang dikenal menyerang orang, dan ketika mereka melakukan itu umumnya karena kasus kesalahan identitas: Dalam air keruh, hiu kadang-kadang sulit membedakan manusia dengan mangsa yang biasa mereka serang. Ketika mereka menggigit orang, hiu umumnya membebaskan mereka dan berenang pergi mencari target yang lebih mengenyangkan. Ujung saraf pada gigi bergerigi mereka dapat membedakan antara yang kaya kalori lemak dan daging kecil manusia. "Hiu tidak memakan manusia, mereka memuntahkan manusia," kata Peter Klimley, seorang behavioris hewan di Universitas California di Davis. "Manusia tidak cukup bergizi untuk menjadi layak makan." Sejak pertama kali serangan hiu dicatat, pada tahun 1580, kurang dari 2.800 serangan tak beralasan dan 498 kematian telah dikonfirmasi di seluruh dunia. Jika Anda berenang di laut, hanya ada 1 dari 11,5 juta kemungkinan kita akan digigit oleh hiu. Kita bahkan masih jauh lebih mungkin disambar petir (1 dari 700.000 kemungkinan).
Tapi bukankah serangannya meningkat?
Ya, hiu telah tumbuh lebih sering dalam beberapa dekade terakhir. Sebagian besar juga sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk –ada lebih banyak orang di dalam air. "Kita adalah seorang penghasut interaksi dengan mengganggu air mereka," kata George H. Burgess, direktur Florida Program for Shark Research. Sebagian besar serangan terjadi di tempat sianggah hiu seperti Hawaii dan Karibia, serta Australia dan Afrika Selatan.
Pekan lalu, seorang peselancar yang bersaing dalam sebuah acara di Afrika Selatan harus berjuang dari hiu yang menyerangnya di depan TV. Peselancar dan penggemar olahraga papan lain menderita sekitar 60 persen dari serangan, dikarenakan hiu sering berada di zona surfing, di mana air hangat menyediakan menu yang kaya ikan.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR