Nationalgeographic.co.id—John Edward Jones dibesarkan dengan petualangan. Ia senang menikmati liburannya dengan ekspedisi menantang. Ayahnya sering mengajaknya bersama saudara laki-lakinya, Josh, dalam ekspedisi gua di Utah, sejak kecil.
"Sejak kecil, mereka (Jones dan Josh) diajarkan oleh ayahnya sebagai anak-anak laki-laki yang mencintai kedalaman bawah tanah dan merasakan indahnya kegelapan," tulis DeLong kepada All Thats Interesting (ATI).
William DeLong mengisahkan tentang kematian tragis Jones dalam artikelnya yang berjudul Why Utah’s Nutty Putty Cave Is Sealed Up With One Spelunker Inside, dipublikasikan pada 6 November 2021.
Saat beranjak dewasa, ia mencoba ekspedisinya bersama Josh dan beberapa saudaranya. Hal itu ia lakukan pada 2009. John Edward Jones memulai penjelajahan ke Gua Nutty Putty sekitar pukul 8 malam waktu setempat, pada malam 24 November 2009, beberapa hari sebelum Thanksgiving.
"John, saat itu berusia 26 tahun pada saat itu, dan Josh, 23 tahun, bersama dengan sembilan teman dan anggota keluarga lainnya, memutuskan untuk menjelajahi Gua Nutty Putty sebagai cara untuk mengeratkan kekeluargaan satu sama lain menjelang liburan," tambahnya.
Halaman berikutnya...
Pada usia ke-26 tahunnya, ia telah menikah dan memiliki seorang putri berusia satu tahun. Ia juga merupakan mahasiswa kedokteran di Virginia. Ia telah merencanakan untuk kembali dan merayakan Thanksgiving bersama anak dan istrinya, namun hal itu tidak pernah terjadi.
Sekitar satu jam dalam ekspedisi gua, John memutuskan untuk mencari formasi Gua Nutty Putty yang dikenal sebagai the Birth Canal, sebuah lorong sempit yang harus dijelajahi oleh spelunkers dengan hati-hati dan memiliki jiwa yang berani.
"Dia berpikir bahwa dirinya telah menemukan the Birth Canal yang sohor, lantas segera mungkin ia masuk ke jalan sempit terlebih dahulu, bergerak merangkak maju menggunakan pinggul, perut, dan jari-jarinya," imbuh DeLong.
Baca Juga: Temuan Ruangan Gua Vanguard: Jejak Rumah Manusia Neanderthal Terakhir?
"Tetapi dalam beberapa menit, dia baru menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan besar," lanjutnya. Agaknya John Jones telah keliru memilih jalan yang membuatnya terhimpit dan tak mampu mengendalikan tubuhnya.
"John tahu dia sekarang hampir terjebak dan tidak punya ruang untuk berbalik. Dia bahkan tidak punya ruang untuk menggeliat kembali ke jalan dimana dia masuk. Satu-satunya cara, ia harus mencoba menekan tubuhnya untuk terus maju ke depan," singkapnya.
"Dia mencoba menghembuskan udara di dadanya, sehingga dia bisa masuk melalui ruang yang lebarnya hampir 10 inci dan tinggi 18 inci, seukuran lubang pengering pakaian," ungkap DeLong dalam tulisannya.
"Tetapi ketika John menarik napas lagi dan dadanya membusung kembali, dia terjebak untuk selamanya," tambahnya. Josh adalah orang pertama yang menemukannya. Seketika ia menarik betis John yang hanya membuatnya terperangkap semakin jauh.
Halaman berikutnya...
"John malah meluncur ke lorong lebih jauh, terjebak lebih buruk dari sebelumnya. Lengannya sekarang disematkan di bawah dadanya dan membuat dirinya tak bisa bergerak sama sekali," kisahnya.
Josh kemudian bergegas untuk mencari bantuan ke luar gua. Hanya saja, setelah bantuan datang, John masih terjebak sejauh 400 kaki di dalam gua dan 100 kaki di bawah permukaan bumi. Membawa orang, peralatan, dan persediaan sejauh itu membutuhkan waktu satu jam.
Susie Motola, merupakan penolong pertama yang tiba di lokasi terjebaknya John di dalam gua. Saat itu, John telah terjebak selama tiga setengah jam. Namun, Susie tak berhasil membantu John keluar.
Selama 24 jam berikutnya, lebih dari 100 personel penyelamat bekerja keras untuk membebaskan John Edward Jones dari kedalaman Gua Nutty Putty. Ia berada di lubang yang terlalu kecil dan sempit, sulit untuk membebaskannya dari sana.
Baca Juga: Sistem Gua Terpanjang Sedunia Panjangnya Setara Jarak Jakarta-Surabaya
"Rencana terbaik yang mereka miliki adalah menggunakan sistem katrol dan tali untuk mencoba membebaskan John dari tempatnya yang sangat sempit," ungkap DeLong.
Shaun Roundy, salah satu penyelamat mengatakan bahwa spelunker berpengalaman sekalipun akan kesulitan keluar dari Gua Nutty Putty. Sebagian besar lorongnya sangat sempit, bahkan di pintu masuk, telah diberi tanda-tanda peringatan akan bahayanya gua tersebut.
"Tanpa harapan untuk diselamatkan karena jantung John telah menderita berjam-jam akibat posisinya menghadap ke bawah, John dinyatakan meninggal karena serangan jantung sesaat sebelum tengah malam pada malam 25 November 2009," kisahnya.
Tim penyelamat telah menghabiskan 27 jam untuk mencoba mengeluarkan tubuh John dari lubang sempit mematikan itu. "Namun, usaha tim penyelamat tak membuahkan hasil, tubuh John masih terperangkap sampai hari ini," pungkasnya.
Keluarga John Jones dan pemilik tanah, serta himbauan pemerintah, telah menyepakati untuk menyegel pintu gua Nutty Putty dan meletakkan foto John Edward Jones di sana, menandakan gua Nutty Putty sebagai pusara John.
Baca Juga: Makanan Penutup Tertua Berusia 10.000 Tahun Ditemukan di Gua Bursa
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR