Dari komputer kantor hingga ponsel dan televisi, banyak di antara kita yang menatap layar sepanjang hari. Para ahli kesehatan telah mengingatkan bahwa aktivitas ini bisa memicu berbagai masalah mata termasuk mata kering, kelelahan, dan mengalami rabun dekat.
Ahli bedah laser mata sekaligus pendiri Focus Clinics di London, David Allamby percaya bahwa jumlah orang dengan rabun dekat -berjuang untuk melihat hal-hal di kejauhan- bisa meningkat 50 persen dalam sepuluh tahun ke depan. Masalahnya disebabkan oleh tren penggunaan komputer dan ponsel yang konstan, sehingga dijuluki pula sebagai \'screen sightenedness\'.
Allamby mengatakan, peningkatan jumlah orang yang mengeluh mata kering dan kelelahan sangat berkorelasi dengan penggunaan alat elektronik tersebut.
"Ketika mata Anda kering, mereka menjadi sensitif, kelelahan, dan tidak nyaman. Usai menatap komputer sepanjang hari saat kerja, banyak orang yang mengeluh mata mereka kering," ujarnya.
Agar tidak mengalami kondisi tersebut secara terus menerus, cobalah untuk melakukan beberapa cara berikut ini.
1. Ikuti aturan 20-20-20
Agar mata tidak kering dan kelelahan di penghujung hari, lakukan istirahat dari layar. Ada sebuah aturan bernama \'20-20-20\'. Maksudnya yakni setiap 20 menit Anda bekerja, Anda harus melihat sesuatu berjarak sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter) dalam waktu 20 detik. Allamby mengungkapkan bahwa pengguna layar harus mencoba fokus pada sesuatu di kejauhan minimal sekali dalam setengah jam.
"Mata didesain untuk mengubah jarak, dari jauh menuju pertengahan hingga dekat. Bila Anda istirahat dari layar komputer dan melihat di kejauhan, itu akan membuat otot dalam mata beristirahat. Itu bisa mencegah kelelahan dan kering pada mata," terangnya.
2. Jangan kirim e-mail kepada rekan kerja
Mata menjadi kering setelah menatap komputer karena layar membuat Anda mengedip lebih sedikit. "Secara normal, Anda berkedip tiap tiga detik. Namun ketika berhadapan dengan komputer, Anda berkedip sekali dalam 12 detik, maka ada waktu lebih air mata menguap," kata Allamby.
Apalagi ditambah dengan pendingin udara di kantor, penguapan air mata lebih cepat. "Situasi terburuk yaitu melakukan entri data dalam delapan jam sehari sendirian. Mereka dengan masalah itulah yang memiliki masalah terburuk," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa mengobrol langsung dengan rekan kerja akan lebih membantu daripada hanya mengirim e-mail, sebagai pemicu berkedip lebih banyak. Berbicara di telepon juga menginduksi reaksi refleks yang menyebabkan orang berkedip lebih.
3. Makan sushi
Penyebab lain dari keringnya mata dalam beberapa tahun terakhir yakni diet ala barat. Tubuh membutuhkan asam lemak esensial omega-3 dan omega-6, karena itu tidak diproduksi secara alami. Omega-3 diketahui sebagai asam lemak baik, sementara omega-6 sebaliknya. Namun, para pendahulu memiliki rasio seimbang dari asam lemak tersebut.
Allamby menjelaskan bahwa kelenjar air mata di tulang pada bagian luar atas menyediakan air mata untuk membuat \'film\' pada mata. Kemudian, kelenjar meibom pada kelopak mata menghasilkan minyak yang mengapung di permukaan mata, sebagai pelindung, yakni menjaga air mata dan mengurangi penguapan. Mengasup makanan mengandung omega-3 seperti sushi atau ikan lainnya bisa melindungi mata karena memproduksi minyak lebih banyak, sehingga air mata tak menguap banyak.
4. Berjalan 10 menit saat waktu makan siang
Menurut sebuah penelitian, makin berpendidikan seseorang, ia lebih sering belajar, dan cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan menatap layar komputer. Para pakar telah menemukan kaitan antara belajar dan rabun dekat.
Terlalu sering menatap buku atau layar komputer juga akan membuat kita mendapat pencahayaan minim dari luar. Cahaya matahari dianggap yang terbaik untuk mencegah rabun dekat. Itu sebabnya, saat istirahat makan siang, berjalanlah ke luar dan perbanyak aktivitas di luar ruangan saat akhir pekan.
5. Gunakan obat tetes mata
Untuk mengobati mata kering yang berujung pada kelelahan, obat tetes mata bisa sangat efektif. Hal ini juga berlaku bagi Anda yang menggunakan lensa kontak.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR