Menurut Erich Jarvis dari Universitas Duke di Durham, Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat, kuncinya ada pada otak bagian depan. Terutama bagian sirkuit otak yang mengontrol otot untuk menghasilkan suara, dan hanya beberapa hewan yang memilikinya.
Dalam sebuah makalah pada 2004 lalu, Jarvis menggambarkan bagian otak depan yang memiliki hubungan langsung dengan otot suara pada manusia dan burung beo. Sirkuit otak ini membantu mereka untuk mempelajari suara-suara baru, dan kemudian mengontrol otot saluran vokal mereka untuk memproduksi suara tersebut.
Pada 2014 lalu, Jarvis dan rekan-rekannya meneliti tentang bagaimana gen bisa muncul atau tidak dalam otak hewan yang berbeda. Dalam penelitian itu ditemukan 50 gen menunjukkan pola aktivitas yang sama di pusat kontrol bicara dari para pembelajar vokal, termasuk manusia, burung beo, burung berkicau dan burung Kolibri.
Artinya manusia mengunakan gen yang sama untuk berbicara dan burung dalam bernyanyi. Jarvis mengatakan hewan yang tidak dapat mempelajari suara baru seperti ayam dan monyet ekor pendek, tidak memiliki gen yang aktif yang bekerja dengan cara yang sama.!break!
Meski orang utan seperti Tilda bisa meniru suara, anehnya kera besar tidak dapat melakukannya, meski pun memiliki kekerabatan yang dekat dengan manusia dan otak mereka sama dengan kita.
Kotak suara mereka dapat memproduksi banyak suara berbeda seperti yang manusia lakukan.
Selama ini para peneliti yakin organ vokal mereka merupakan isu utama. Saluran vokal mereka sama dengan manusia, tetapi penelitian pada abad 20 menunjukkan bahwa kotak vokal mereka bukan didapat secara turun temurun seperti milik kita.
Tetapi, menurut Jarvis, teori tersebut tidak benar, pada 2003, para peneliti menemukan bahwa kotak suara bayi simpanse diturunkan sejak lahir, seperti manusia.
Secara teoritis kotak suara mereka dapat memproduksi banyak suara yang berbeda, seperti yang kita lakukan,” kata Jarvis. “Tetapi mereka tidak melakukannya.” Kera tidak memiliki saluran otak depan untuk mempelajari vokal atau saluran itu tidak berfungsi karena sejumlah alasan.
Faktanya, ketika kita membuat daftar spesies mana saja yang dapat memproduksi suara baru, mereka sangat jauh dari pohon evolusioner. Lima kelompok mamalia yang dapat memproduksi suara dapat melakukannya : manusia, kelelawar, gajah dan anjing laut, juga hewan laut lainnya seperti lumba-lumba dan paus.
Ada juga kelompok burung yang dapat mempelajari suara baru seperti; burung beo, burung berkicau dan burung kolibri.
Sebagian besar hewan yang dapat berbicara termasuk spesies yang lebih tinggi secara sosial, kata Diana Reiss dari Hunter College di New York. Tetapi karena hidup dalam tahanan, mereka terpisah dari jenis mereka dan hanya berinteraksi dengan manusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR