Kupu-kupu merupakan serangga cantik, mereka membantu proses penyerbukan bunga-bunga yang memberikan warna di Bumi kita.
Namun, nanti di tahun 2050, spesies kupu-kupu dalam jumlah besar akan mengalami kepunahan.
Itulah kesimpulan dari laporan studi yang dimuat di jurnal Nature Climate Change, Senin (10/8). Dalam studi tersebut, para peneliti melihat data di tahun 1995 yang tercatat sebagai tahun paling gersang di Inggris. Di tahun itu, terungkap bahwa ada enam spesies kupu-kupu yang sensitif terhadap suhu panas.
Masalahnya, pemanasan global yang terjadi kini membuat suhu Bumi tak jauh berbeda dengan kondisi di tahun 1995 tersebut. Jika terus begitu, peneliti menduga spesies kupu-kupu sensitif yang dikhawatirkan punah itu akan benar menghilang dari Bumi di tahun 2050 nanti.
Membangun ulang habitat kupu-kupu dinilai perlu untuk mencegah punahnya serangga penyerbuk tersebut. Dengan membangun ulang habitat, diharapkan spesies kupu-kupu sensitif mampu bertahan pada angka enam hingga 42% di tahun 2050. Tetap perlu diingat bahwa kemungkinan tersebut berlaku untuk pertahanan spesies kupu-kupu terkait perlindungan habitatnya, bukan terkait pemanasan global.
“Usaha mengembangkan lingkungan alami untuk habitat kupu-kupu hanya akan berhasil jika dampak perubahan iklim juga ditekan secara efektif dengan mengurangi kegiatan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca,” jelas salah satu pemimpin studi, Mike Morecroft.
Jika penaikan suhu sebagai dampak pemanasan global terus terjadi, bukan tidak mungkin spesies kupu-kupu sensitif nantinya akan tetap punah, sebagai akibat dari emisi karbon hasil kegiatan manusia yang terus menebal di permukaan Bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR