NASA mengatakan bahwa persiapan peluncuran yang dilakukan di fasilitas itu "seluruhnya di bawah tanggung jawab Arianespace." Roket Arianespace Ariane 5 akan mengangkat Webb ke luar angkasa.
Menyusul insiden yang tidak terduga dan tidak direncanakan ini, "sebuah dewan peninjau anomali yang dipimpin NASA segera diadakan untuk menyelidiki dan melakukan pengujian tambahan untuk menentukan dengan pasti bahwa insiden tersebut tidak merusak komponen apa pun. NASA dan mitra misinya akan memberikan pembaruan saat pengujian selesai. pada akhir minggu ini," lanjut pernyataan NASA.
Ini bukan pertama kalinya peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb ditunda. Dan penundaan ini relatif tidak terlalu lama karena terjadi kurang dari sebulan sebelum tanggal peluncuran awal Webb yang direncanakan. Jika melihat rencana semula yang jauh di masa lalu, peluncuran Webb ini sebenarnya telah terlambat 14 tahun dari jadwal awalnya.
Baca Juga: Penampakan Mirip Monster Jepang Ditemukan di Rasi Bintang Sagitarius
Webb pertama kali dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2007. Dengan biaya misi yang meningkat seiring penundaan yang berlanjut, teleskop itu kini akan diluncurkan dengan anggaran yang diperkirakan sebesar 9,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp139 triliun. Dana sebesar 861 juta dolar AS atau sekitar Rp12 triliun dari total anggaran tersebut akan didedikasikan untuk mendukung lima tahun pertama operasi setelah peluncuran.
Awal tahun ini, Webb memiliki target waktu peluncuran baru pada bulan Maret. Namun peluncuran tersebut ditunda ke Halloween, dan kemudian diundur lagi ke 18 Desember.
Sekarang, tim akan menargetkan untuk meluncurkan pada 22 Desember. Namun, seperti yang dikatakan NASA dalam pernyataannya, badan antariksa tersebut dan mitranya masih terus menyelidiki masalah tersebut dan mereka baru akan bergerak setelah melalui pengujian pra-peluncuran.
Baca Juga: Sarat Kontroversi Anti-LGBTQ, Nama Teleskop Baru NASA Diprotes
Source | : | NASA,Space.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR