Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) yang dikenal sebagai pemburu jejak leluhur manusia di Nusantara, Harry Truman Simanjuntak, akan menjadi penerima Sarwono Awards tahun 2015. Penghargaan yang diberikan Lembaga Ilmu Pengetahuan itu adalah salah satu penghargaan bergengsi dalam dunia ilmu pengetahuan Indonesia.
"Beliau adalah doktor bidang prasejarah sekaligus peneliti dan professor riset pada Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang sarat prestasi dan pengabdian berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya di bidang arkeologi," kata Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain.
"Beliau dikenal memiliki dedikasi yang tinggi dalam upaya pemasyarakatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk menjawab permasalahan dan isu strategis bangsa,” imbuh Iskandar dalam siaran pers LIPI pada Rabu (19/8).
Selama puluhan tahun bekerja sebagai arkeolog, Harry telah menelurkan riset-riet berharga. Harry turut berperan dalam mengungkap teka-teki penyebaran manusia ke Nusantara serta kehidupan masa lalu di Sangiran. Publikasinya dikutip oleh ilmuwan-ilmuwan dunia.
Baru-baru ini, Harry fokus meneliti situs Gua Harimau. Dia menemukan kerangka-kerangka manusia di Gua Harimau, mengungkap bahwa situs itu sudah dihuni sejak 14.000 tahun lalu. Dia menduga bahwa penghuni gua itulah leluhur manusia Sumatera masa kini.
Sejumlah ilmuwan telah meraih Sarwono Awards, seperti Thomas Djamaluddin yang kini menjadi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional serta pakar burung Soekarja Somadikarta.
Nama Sarwono Awards diambil dari nama Kepala LIPI pertama, Sarwono Prawirohardjo. Pemberian Sarwono Awards biasa dibarengi dengan Sarwono Lecture. Dalam acara penghargaan Kamis (20/8), Sarwono Lecture akan diberikan oleh cendekiawan Muslim dan mantan Rektor UNI Syarif Hidayatullah, Dr Azyumardi Azra.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR