Tumpahan minyak yang mencemari perairan Tuban, Jawa Timur berasal dari pipa minyak yang bocor milik Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB-PPEJ). Pihak perusahaan mengakui pipa yang bocor ditanam di dalam laut yang berada sekitar 1 kilometer dari Pantai Palang.
"Iya, memang kemarin pagi ada laporan kebocoran pipa bawah laut dari Palang ke FSO (kapal tangker Cinta Natomas) sekitar 1 km dari pantai," papar Junizar, Field Manager JOB-PPEJ, Jumat (21/8) siang.
Ia menambahkan, beberapa jam setelah mendapat laporan itu, pihak JOB-PPEJ menghentikan pemompaan. "Sejak dilaporkan kami melokalisasi dan menanggulangi tumpahan minyak tersebut. Produksi tetap berjalan terus ditampung di tanki CPA Mudi," ujarnya.
Centra Prossesing Area (CPA) operator JOB-PPEJ ada di Desa Mudi Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Pipa penyaluran di jalur darat dari CPA ke kapal tangker Cinta Natomas melewati Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Palang, sekitar 36 km.
Pantauan di sepanjang pantai di Desa Kradenan dan Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban terdapat tumpahan minyak berwarna cokelat kehitaman dan mengilap. Tumpahan itu tak bisa menyatu dengan pasir laut yang berwarna putih.
Di sepanjang pantai itu pula, terlihat butiran-butiran pasir berwarna coklat, sedangkan sebagian lagi masih berupa minyak mentah dalam bentuk cair. Tumpahan minyak itu sebagian menempel di tali tambang perahu nelayan.
Seorang nelayan dari Desa Kradenan, Tono mengungkapkan, tumpahan minyak mengotori pasir putih pantai sejak Kamis sore. Tumpahan itu juga terlihat di tengah laut berjarak sekitar 4 km dari tepi pantai.
"Saya juga melihat tumpahan itu di tengah laut saat saya mencari ikan," kata Tono saat ditemui di pantai.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR