"Saya menjamin Mie Brengsek bermusuhan sama yang namanya bahan pengawet dan MSG, silahkan dicek saat pembuatannya," katanya.
Untuk cabai, kata Renald ia menggunakan bahan cabai rawit yang telah dikeringkan dan dibentuk serbuk cabai. Bahan cabai ia pastikan tanpa ada campuran merica.
"Bisa dilihat dan dirasakan dari rasa cabainya kalau ada campuran merica," tukasnya.
Agar menarik ia memberikan beberapa pilihan topping untuk Mie Brengsek. Ada topping bakwan, sosis dan rumput laut. Sedangkan untuk pilihan menunya, ada pangsit Mie Lanang dengan tambahan pentol bakso dua biji, pangsit mie Yamin Bandung dan pangsit mie Pitik.
Menariknya setiap tamu yang datang di kedainya akan disapa akrab dengan kalimat, "Selamat datang di kerajaan Mie Brengsek! Hajar bleeeh...". Jika tidak biasa makan dengan rasa pedas maka lebih baik jangan mencoba sedikit pun mie brengsek ini.
Beberapa pelanggan yang siang itu sedang menyantap Mie Brengsek terlihat kepedasan setelah beberapa sendok saja. Mamik misalnya, yang mencoba memesan level cupu. Meski level terendah, beberapa kali ia terlihat berhenti menikmati dan langsung \'nyeruput\' minuman.
"Nggak kuat pedasnya. Di kasih kuah saja biar berkurang rasa pedasnya," ujarnya.
Begitu pula Khusen, pelanggan lainnya yang memesan level cupu. Untuk menghabiskan seporsi cupu Khusen harus beberapa kali berhenti untuk minum. "Ampun dan brengsek mie-nya," kata Khusen mendesah menahan rasa pedas.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR