Lembaga konservasi WCS (Wildlife Conservation Society) melaporkan, sejumlah peneliti yang tergabung dalam ekspedisi ilmiah Identitad Madidi menemukan dua hewan ganjil dalam masa satu minggu sejak ekspedisi dimulai: spesimen kelelawar nektar dengan lidah panjang menguntai sepanjang 8,5 cm, dan jenis kodok “robber frog”.
Penemuan kelelawar pengisap nektar (Anoura fistulata) di Taman Nasional Madidi ini adalah kali ketiga sejak spesimen terakhir ditemukan satu dekade lalu. Dengan panjang lidah demikian, ia memecah rekor kelelawar dengan lidah terpanjang di dunia.
James Aparicio yang berasal dari Bolivian Faunal Collection dan Mauricio Ocampo dari National Natural History Museum yang menemukan spesimen baru tersebut menjelaskan bahwa sabana tropis yang dikelilingi gunung itu mungkin menyimpan beragam spesies baru yang sebelumnya tak pernah diidentifikasi secara mendetail.
Aparicio dan Ocampo beserta sejumlah peneliti lain yang tergabung dalam tim melakukan ekspedisi Identidad Madidi selama 18 bulan penuh. Dalam dua bulan pertama, mereka sudah menemukan dua spesies unik tersebut.
“Segera setelah kami menemukan spesies baru robber frog ini, kamu menduga besar kemungkinan adanya spesies baru lain, terlebih lagi karena habitat ini (taman nasional Madidi) belum pernah diselidiki lebih jauh sebelum Identidad Madidi diadakan,” ungkap James Aparicio.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR