Museum Seni Murni Pushkin menyelenggarakan sebuah pameran yang berjudul “Koleksi yang Seabad Terlupakan”. Lebih dari 300 benda-benda seni berupa medali, koin, dan token, yang dulunya merupakan koleksi dari Museum Sejarah Rusia Luar Negeri yang didirikan di Berlin oleh Persaudaraan St. Vladimir, dipertunjukkan kepada masyarakat umum sampai 11 Oktober 2015.
Persaudaraan St. Vladimir adalah persaudaraan masyarakat Rusia yang didirikan oleh kepala pendeta Alexei Maltsev di Berlin pada tahun 1890. Pendeta tersebut adalah orang yang dituakan di gereja kedutaan Rusia di Jerman. Sebagai kelompok mulia yang paling tua dalam masyarakat Rusia di Jerman, persaudaraan tersebut memberikan perlindungan kepada emigran Rusia yang berada dalam masa sulit. Anggota persaudaraan mereka mencakup berbagai kelas, bahkan perwakilan dari Gereja Ortodoks Rusia, aristokrat, diplomat, pegawai bank, serta anggota dinasti Romanov juga bergabung dengan persaudaraan tersebut.
Maltsev membuka Museum Sejarah Rusia Luar Negeri pada tahun 1897 dan mulai mengumpulkan koleksi berupa koin, medali, gambar, dan berbagai benda-benda keagamaan yang disumbangkan oleh para anggota persaudaraan. Benda-benda tersebut ada yang dibawa langsung dari Rusia, namun ada juga yang baru mereka dapatkan di Jerman. Saat pecahnya PD I, persaudaraan itu terpaksa menghentikan segala kegiatannya. Maltsev pergi meninggalkan Berlin dan meninggal setahun kemudian di Kislovdosk.
Maltsev telah menyatakan bahwa tujuan dari Museum Sejarah adalah untuk mendapatkan dan memelihara objek-objek peninggalan—dan itulah yang telah dilakukannya. Sebelum Maltsev meninggalkan Berlin, dia menyerahkan koleksi museum kepada orang Jerman bernama Oscar Kvaas. Kvaas menjaga koleksi tersebut sampai akhirnya anak perempuannya, Elizabeth, mengembalikan koleksi tersebut kepada Uni Soviet pada tahun 1956. Walaupun telah menjadi milik Museum Seni Murni Pushkin selama hampir 60 tahun sejak penyerahan kembali oleh Elizabeth Kvaas, baru pada tahun 2010 surat pernyataan dari Kvaas ditemukan kembali sehingga perhatian baru dicurahkan kepada koleksi tersebut. Setelah 5 tahun meneliti dan mengidentifikasi objek-objek tersebut, baru kemudian boleh dipertunjukkan kepada umum.
Tidak semua koleksi Persaudaraan St. Vladimir dipertunjukkan dalam pameran ini. Ulyana Volkova, kurator pameran, mengatakan benda yang dipertunjukkan adalah koin dan medali yang paling menarik—yang bisa dipertimbangkan sebagai karya seni. Mungkin pada awalnya tidak terlihat menarik, namun semua objek dalam pameran tersebut masing-masing memiliki ceritanya sendiri. Contohnya, dua medali yang sekilas terlihat tidak menarik namun apabila dilihat dengan seksama, salah satunya adalah tanda untuk memperingati pembukaan monumen Bronze Horseman di St. Petersburg tahun 1782, sedangkan yang lain adalah koin sindiran dengan tulisan “Napoleon III, Si Kacau, 80.000 tahanan” yang dibuat di Prancis untuk “merayakan” kekalahan negara tersebut dalam Perang Prancis-Prusia.
Banyak objek yang berfokus pada sejarah Rusia. Mereka menandakan kejadian-kejadian penting pada masa lalu negara tersebut, yang sering menegaskan pada konflik, kekaisaran, serta peringatan keagamaan seperti ulangtahun ke-900 proses Kristenisasi Rus Kiev yang dilakukan Pangeran Vladimir—dari mana nama persaudaraan itu diambil—di tahun 1888. Ini menyebutkan bahwa artefak tersebut bukan secara eksklusif hanya milik Rusia. Dalam pameran ini, ada pula koin-koin dari Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Polandia, bahkan koin dari Yunani dan Romawi Kuno yang kira-kira berasal dari tahun 479 SM.
Penulis | : | |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR