Mata yang sedih, alis yang terangkat, serta mengalihkan pandangan—itu bukan pertanda kalau anjing sedang merasa bersalah. Dr. Susan Hazel, peneliti bidang kedokteran hewan dari Univesitas Adelaide menyatakan bahwa beberapa penelitian menunjukkan anjing tidak bisa merasa bersalah. “Otak mereka memiliki cara kerja yang berbeda.”
Profesor Jaak Panksepp percaya bahwa semua mahluk berdarah panas mampu merasakan 7 emosi utama: rasa takut, amarah, ketertarikan fisik, naluri keibuan, kesepian, girang, dan senang. Mereka merupakan perasaan primer.
Manusia juga bisa merasakan perasaan sekunder, seperti rasa bersalah, malu, iri, benci, terhina, bangga, dan loyal. Beberapa ilmuwan menyebutnya emosi moral. Beberapa ilmuwan menyebutkan bahwa anjing tidak memilikinya.
“Anda tahu bahwa anjing bisa merasakan perasaan,”kata Elaine Henley, spesialis bidang perilaku hewan. “Namun kita mendefinisikannya dengan apa yang kita lihat. Perasaan seperti rasa bersalah dan iri pada anjing adalah buatan manusia. Oleh karena itu, harus benar-benar berhati-hati dalam menyangkutpautkan perasaan manusia dengan perasaan anjing.
Pada saat anjing terlihat merasa bersalah, sebenarnya dia hanya bereaksi terhadap pemiliknya—karena suara, gestur, atau baunya. Membuat anjing supaya merasa bersalah adalah perbuatan yang sia-sia. Satu hal yang akan terjadi karenanya hanyalah merusak hubungan antara anjing dan pemilik. Oleh karena itu, lain kali simpan saja makanan, sepatu, dan barang-barang berharga jauh dari jangkauan anjing.
Penulis | : | |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR