Zaman terus be rkembang. Kebutuhan manusia akan energi terus bertambah. Kalimantan, telah menjadi salah satu pusat sumber daya alam yang dibutuhkan oleh manusia. Minyak dari kelapa sawit, batubara, nikel, dan bahan-bahan alam lainnya. Meski begitu, di sisi lain, industri-industri tersebut telah merugikan “penduduk” asli hutan hujan Kalimantan, salah satunya adalah orangutan.
Orangutan merupakan salah satu spesies yang terancam punah di bumi. Habitatnya yang semakin tersingkir karena industri, seringkali memaksa mereka untuk memasuki wilayah industri untuk mencari makan atau tempat tinggal. Sayangnya, manusia yang mengambil habitat mereka malah menganggap orangutan sebagai hama atau pengganggu yang kerap kali berujung pada konflik antara orangutan dan manusia. Seringkali yang dirugikan adalah orangutan.
Bagaimana tidak? Salah satu perusahaan akan menghadiahi uang sejumlah Rp 1.000.000,00 bagi mereka yang berhasil membasmi satu orangutan.
Yup, satu kepala orangutan yang dianggap sebagai hama telah dihargai satu juta rupiah. Padahal, siapa yang telah merebut habitat mereka?
Lalu, bagaimana caranya untuk membantu menjaga habitat orangutan? Untuk menjaga habitat orangutan, kini, industri yang bergerak di kelapa sawit harus memunyai sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Nantinya, para peruahaan yang memiliki sertifikat RSPO harus menyediakan sekian hektar hutan untuk menjaga habitat. “Untuk saat ini, RSPO itu adalah pilihan terbaik,” ujar Chairul Saleh, Species Coordinator dari WWF Indonesia dalam acara World Orangutan Day.
Tak sedikit beberapa perusahaan yang sebenarnya ingin sekali membantu dan menjaga habitat orangutan. Hanya saja, seringkali perusahaan-perusahaan tersebut tidak mengetahui caranya. “Nah, di sini peran kami untuk membantu mereka. Banyak yang sebenarnya ingin sekali membantu atau merawat. Hanya saja mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan atau caranya,” ujarnya kembali.
Sebenarnya, untuk menjaga habitat orangutan, tidak hanya para aktivis atau perusahaan yang bertindak, namun sebagai warga, kita dapat membantu menjaga habitat orangutan.
Bagaimana caranya?
Nah, dengan begitu, semoga beberapa cara ini untuk sementara dapat membantu memulihkan kondisi habitat orangutan.
“Kami sih ingin kembali bertemu dengan beberapa perusahaan dan pemerintah untuk mengatur kembali lokasi untuk restorasi agar dijadikan satu. Tidak terpisah-pisah,” ujarnya saat ditemui setelah acara.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR