Selama tiga miliar tahun, satu-satunya kehidupan di Bumi adalah mikroba bersel tunggal. Sekitar 600 juta tahun yang lalu, organisme multisel pertama, yang dikenal sebagai Ediacaran, muncul. Enam puluh juta tahun kemudian diikuti oleh kemunculan binatang pertama, percobaan evolusi dengan berbagai tipe tubuh membingungkan yang dikenal sebagai ledakan Kambrium.
Sekitar waktu ledakan Kambrium, banyak spesies Ediacaran menghilang. Kepunahan tersebut tidak dianggap sebagai bencana di akhir era Permian. Tetapi dalam hal hilangnya spesies, mungkin melebihi peristiwa yang menghancurkan dinosaurus non-unggas.
Ahli paleontologi telah merenungkan apakah beberapa peristiwa dramatis menyapu bersih spesies Ediacaran, memunculkan sesuatu yang baru, atau malah kedatangan hewanlah yang menyebabkan kepunahan pendahulu mereka. Menyelesaikan pertanyaan ini sulit, karena catatan fosil dari periode itu begitu jarang.
"Spesies baru dianggap sebagai \'insinyur ekologi\', yang mengubah lingkungan menjadi lebih sulit bagi Ediacarans untuk bertahan hidup," kata Simon Darroch, penulis pertama jurnal Proceedings of the Royal Society B, dari Vanderbilt University. Dia berpendapat bahwa kepunahan bukan disebabkan oleh suatu peristiwa eksternal, melainkan oleh perubahan yang ditimbulkan oleh hewan-hewan ini, dan akhirnya menyebabkan begitu banyak bentuk kehidupan mati.
Hewan memiliki keuntungan besar melebihi spesies pendahulu mereka: mereka bisa bergerak. Hal ini memungkinkan mereka memakan apa saja, memusnahkan spesies yang tidak bisa beradaptasi untuk mengatasi ancaman ini.
“Ada analogi kuat antara kepunahan massal pertama Bumi dengan apa yang terjadi sekarang,” kata Darroch.
“Di akhir kepunahan Ediacaran menunjukkan bahwa evolusi dari kebiasaan baru dapat mengubah planet secara menyeluruh, dan kita adalah insinyur ekologi paling kuat yang pernah dikenal,” ujarnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR