Anda pasti mengenal seseorang yang kemampuan berpikirnya menurun seiring dengan usianya. Kebanyakan orang memang takut mengalami penuaan karena tak mau kemampuan kognitifnya mundur.
Memiliki kemampuan otak yang terus terjaga walau usia terus bertambah sebenarnya bukan hal yang mustahil. Apa yang Anda lakukan hari ini akan berpengaruh pada kondisi otak Anda besok, tahun depan, bahkan satu dekade dari sekarang.
Riset-riset yang dilakukan para ilmuwan akan kemampuan otak menyimpulkan beberapa hal yang bisa kita perbuat demi kondisi otak di masa depan. Berikut di antaranya:
- Otak yang cukup istirahat
Tidur mungkin adalah tindakan yang tidak bisa ditawar lagi jika ingin memiliki otak yang awet muda. Tidur yang berkualitas akan membuat otak bekerja lebih baik. Tidur juga memperbaiki mood, menjernihkan pikiran, dan memperbaiki tubuh.
Bila Anda sering susah tidur, ikuti tips ini. Di pagi hari paparkan tubuh dengan cahaya matahari yang terang paling tidak satu jam. Lalu di malam hari minimalkan eksposure lampu di kamar. Kondisi tersebut membuat jam biologis tubuh tak terganggu.
- Rasa ingin tahu yang besar
Istirahat yang cukup membuat kita lebih menikmati bahkan menanti peluang yang datang setiap hari. Rasa ingin tahu yang besar juga akan membuat kita mampu menggunakan kesempatan tersebut.
Saat kita membiarkan diri terbuka pada ide atau situasi yang baru, otak kita akan tertantang atau justru bingung. Tetapi ketegangan untuk menemukan solusi kreatif dari tantangan itu akan mengaktifkan pusat kesenangan di otak dengan zat dopamin.
Itu sebabnya mengapa kita harus membangun rasa ingin tahu dalam diri. Hal ini juga membuat kita lebih fleksibel dan adaptif.
- Hubungan sosial yang baik
Saat bicara tentang otak, ukuran tidak penting, tapi sambungan-sambungannya. Demikian juga halnya dalam hidup. Memiliki hubungan yang hangat dan baik dengan orang di sekitar kita turut memberikan manfaat positif bagi otak.
Terkoneksi dengan lingkungan sosial akan melindungi otak kita dari stres kronik akibat kesepian dan tidak dipahami. Memiliki hubungan sosial yang kuat dengan orang lain juga membuat kita lebih fleksibel, welas asih, dan emosi yang seimbang.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR