“Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati dan menjadi surga bagi para peneliti.”
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake dalam sambutannya di Lokakarya The Young Explorers Grant yang dilaksanakan di At America, Selasa (20/10).
The Young Explorers Grant adalah salah satu program dari National Geographic Society yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendukung generasi muda untuk melakukan penelitian.
Baca juga Lokakarya National Geographic Young Explorers Grants
Program yang membangun sejarah 127 tahun National Geographic dalam mendanai ilmu pengetahuan, penjelajahan dan konservasi ini merupakan bentuk pemberian hibah untuk melakukan penelitian yang diajukan kepada individu yang berusia 18-25 tahun.
Tiga penerima hibah Young Explorers Grant terbaik turut hadir dalam acara ini untuk mempresentasikan penelitian yang telah mereka lakukan. Mereka adalah Mark Anthony Phuong (Amerika Serikat), Prasenjeet Yadav (India) dan Robert Rodriguez Suro (Puerto Rico).
Mark, mahasiswa doktoral di Boston University ini meneliti tentang keanekaragaman hayati laut khususnya siput laut beracun dengan cakupan penelitian meliputi Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Dalam presentasinya, ia turut menyisipkan tips-tips untuk memulai penelitian bagi para hadirin.
“Menjadi Young Explorers Grant memberikan saya kesempatan lebih besar untuk melaksanakan proyek yang lebih besar dan lebih baik,” kata Mark.
Setelah Mark, Prasenjeet mempresentasikan penelitiannya, Prasenjeet merupakan seorang fotografer dan ilmuwan yang meneliti terkait evolusi. Ia juga memotret dan meneliti beberapa spesies endemik di India.!break!
Sedangkan Robert melakukan penelitian terkait Orangutan di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat. Ia menceritakan pengalaman penelitiannya mengikuti Orangutan selama 10 hari berturut-turut. Mahasiswa Boston University ini juga menceritakan kerusakan lingkungan yang sangat memprihatinkan di Kalimantan. “Kebakaran hutan dan asap menjadi kendala penelitian kami,” ujarnya.
Robert juga berpesan kepada hadirin yang hadir agar jangan takut untuk meminta bantuan. Menurutnya, jika kita memiliki ide proyek yang bagus, pasti akan dapat dana bantuan.
Usai presentasi, Katia Andreassi, Program Officer, Expeditions Council and Young Explorers Grants memaparkan ketentuan dan prosedur untuk memasukkan proposal penelitian Young Explorers Grant. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia yang juga merupakan salah satu National Geographic’s Board of Committee Asia’s Grant Program.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR