"Dan pada tahun 2025, lima kantong belanja plastik akan menjadi sepuluh kantong," katanya.
Itu akan menjadi 155 juta ton per tahun, jika praktek pengelolaan sampah ini masih tetap sama.
!break!Plastik Di Mana-Mana
Jambeck dan timnya mengkombinasikan populasi dan data ekonomi dari 192 negara pesisir yang berbatasan dengan samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia selain laut Hitam dan Mediterania. Mereka menemukan bahwa negara-negara tersebut membuat 275 juta ton sampah per tahun, yang 4,8-12.700.000 ton plastik mengalir ke lautan. Itu hanya 2 sampai 5 persen dari total sampah yang diciptakan.
Penggunaan plastik untuk produk konsumen menjadi semakin dominan, dan produksinya terus meningkat, sejak plastik pertama kali mulai digunakan secara luas setengah abad lalu. Pada 2012, misalnya, 288 juta ton plastik diproduksi secara global.
Samudra plastik telah benar-benar muncul di mana-mana. Bahkan, sampah plastik telah ditemukan dan terkubur di laut terdalam di es Arktik. Adapula yang tertelan beberapa spesies satwa laut, hal ini tentunya memiliki dampak yang mengerikan.
Studi perintis juga menciptakan sebuah misteri baru. Kesenjangan antara sampah yang ditemukan mengambang dengan apa yang mengalir ke laut begitu besar, menyebabkan para ilmuwan harus mencari tahu di mana sampah yang lain terkumpul dan berapa banyak jumlahnya.
"Apa yang perlu kita lakukan sekarang adalah menemukan kesenjangan itu," Richard Thompson, seorang ahli biologi kelautan di Inggris Plymouth University.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR