Sebuah tempurung keci siput dengan diameter 0,028 inci (0,7 mm) ditemukan di pulau Kalimantan, bagian Malaysia oleh sekelompok ilmuwan dari Belanda bersama dengan 47 spesies lain siput baru dengan berbagai ukuran.
48 jenis spesies ini dijelaskan oleh Dr Jaap Vermeulen dan rekan-rekannya dari Naturalis Biodiversity Center di Leiden, tersebar luas di Kalimantan dan para ilmuwan telah familiar selama beberapa dekade. Namun, mereka tidak sempat memberi penamaan pada spesies-spesies tersebut hingga sekarang.
Salah satunya adalah siput terkecil di dunia, bernama Acmella nana (nanus berarti \'kerdil\' dalam bahasa Latin).
Spesies ini memiliki lebar cangkang hanya 0,020-0,024 inci (0,5-0,6 mm) dan tinggi 0,024-0,031 inci (0,6-0,79) mm.
Pemegang gelar siput terkecil dunia sebelumnya, Angustopila dominikae dari provinsi Guangxi Cina, ditemukan awal tahun ini, memiliki ukuran 0.032 dan 0.035 inci (0,80 dan 0,89 mm) masing-masing lebar dan tinggi.
Terdapat beberapa spesies baru yang sangat langka. Ada tujuh spesies baru yang hanya dapat ditemukan pada 13.435 kaki (4.095 m) di ketinggian Gunung Kinabalu.
Contoh lain, Diplommatina tylocheilos, hanya tinggal di jalur masuk yang hampir tidak dapat diakses di gua Loloposon, Gunung Trusmadi.
"Informasi baru memberitahu kami tentang spesies seperti baru pemegang rekor terisolasi, atau endemik,," kata Dr Vermeulen dan co-penulis.
"Bergerak begitu lambat, siput dapat dengan mudah terjebak di patch yang sangat kecil dari habitat. Di sana mereka bisa menghabiskan cukup lama untuk berkembang dan beradaptasi dengan daerah yang terbatas, tidak terganggu oleh dunia. Hal ini membuat mereka menjadi contoh yang sangat baik tentang bagaimana spesies endemik dapat timbul. "
"Di sisi lain, distribusi mereka yang terbatas membuat mereka menjadi target utama untuk konservasi keanekaragaman hayati."
"Sebuah kebakaran hutan hebat di gua Loloposon bisa menghapus seluruh spesies Diplommatina tylocheilos," tambah anggota tim, Dr Menno Schilthuizen.
Penelitian yang menggambarkan Acmella nana dan spesies siput baru lainnya dipublikasikan secara online dalam jurnal akses terbuka ZooKeys.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR