Berapa banyak jumlah sel dalam tubuh manusia?
Pertanyaan tersebut tampak seperti pertanyaan sangat mendasar yang pasti kita tahu jawabannya. Nyatanya, itu adalah pernyataan yang sangat sulit untuk dijawab. baru beberapa tahun terakhir inilah kita mendekati perkiraan yang wajar.
Dua abad lalu, sel dalam tubuh manusia diperkirakan berjumlah triliunan. Berapa triliun? Diperkirakan antara 5 hinga 200 triliun!
Perkiraan itu memiliki rentang antara 200 triliun hingga hanya 5 triliun, selisih yang cukup jauh tersebut membuat perkiraan dianggap terlalu lemah.
Kita kembali ke tahun 1665, sekitar 3,5 abad lalu, saat ilmuwan Inggris, Robert Hooke, mengintip menggunakan mikroskop di awal penemuannya. Ia membuat sketsa dari detail menakjubkan yang ia lihat dari sekitar 60 objek.
Salah satu objek berupa irisan gabus yang sangat tipis—semacam gabus yang hingga kini masih digunakan untuk menyumbat botol wine. Ia melihat ribuan pori-pori kecil yang ia sebut “cells”, dari kata kata Latin “cella” yang berarti ruang kecil. Saat itu, Hooke tidak menyadari bahwa sel kosong tersebut sebelumnya terisi jaringan yang hidup.
Butuh waktu sekitar dua abad sebelum Theodor Schwann dan Matthias Schleiden merumuskan apa yang sekarang kita sebut “Teori Sel” sekitar tahun 1838.!break!
Saat ini, teori sel modern termasuk bagian dari dasar-dasar ilmu Biologi. Teori sel mencakup beberapa pernyataan berikut:
Lantas, berapakah sel yang ada pada tubuh kita?
Tahun 2013 lalu, Eva Bianconi dari University of Bologna di Italia dan rekan-rekannya, mencoba menjawab pertanyaan ini.
Awalnya mereka mencari perkiraan jumlah dalam studi literatur ilmiah dan medis. Estimasi berasal dari dua abad terakhir, tahun 1809, semua estimasi menyebutkan jumlahnya dalam triliun.!break!
Tim ilmuwan mendefinisikan manusia rata-rata pria berusia 30 tahun, tinggi 1,72 meter dan beratnya 70 kg. dengan luas permukaan 1,85 meter persegi. Mereka kemudian mengamati organ individu atau tipe sel dalam tubuh, menemukan berapa banyak sel yang ada pada tiap organ, dan menambahkan semua angkanya.
Rumit? Tentu saja!
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR