Nationalgeographic.co.id—Erysichthon dari Thessaly adalah tokoh menarik dalam mitologi Yunani, meskipun tidak begitu terkenal. Namun, kisahnya sangat mengesankan sekaligus menyedihkan.
Ini adalah kisah kuno Yunani tentang kesombongan dan murka para dewa, elemen-elemen yang penting dan mendasar dalam mitologi Yunani. Namun, kisah kuno ini lebih dari sekadar cerita khas dari mitologi Yunani. Cerita ini menyentuh inti hubungan manusia dengan alam.
Kehidupan Erysichthon dengan lika-likunya sebenarnya merupakan pelajaran moral tentang konsekuensi dari tidak menghormati alam, sebuah kepercayaan dalam masyarakat Yunani kuno yang sangat luas dianut.
Siapa Erysichthon dalam Mitologi Yunani?
Dalam mitologi Yunani kuno, Erysichthon adalah seorang raja di Thessaly, sebuah wilayah di selatan Makedonia, Yunani tengah. Namanya, yang berarti "pengoyak bumi" dalam bahasa Yunani, menggambarkan tindakannya yang kelak akan menentukan nasib tragisnya.
Dalam beberapa versi cerita, ia juga dikenal sebagai Aethon, meskipun lebih sering disebut Erysichthon. Asal usul keluarganya bervariasi dalam beberapa versi mitologi Yunani.
Ia umumnya dianggap sebagai putra Raja Triopas dan Hiscilla, putri dari Myrmidon. Namun, ada versi lain yang menyebutkan bahwa ia sebenarnya adalah putra Myrmidon sendiri, mungkin dari Peisidice, putri Aeolus dan Enarete.
Terlepas dari asal-usulnya, Erysichthon dikenal sebagai ayah Mestra, yang akan berperan penting dalam kisahnya yang penuh malapetaka.
Kesombongan dan Tidak Hormat pada Alam
Erysichthon terkenal karena kesombongan dan ketidakpeduliannya terhadap para dewa Yunani. Kisahnya diabadikan oleh penyair seperti Callimachus dan Ovid.
Mereka menceritakan berbagai versi hidupnya dengan fokus pada pilihan-pilihan yang ia ambil sebelum dan sesudah mengabaikan para dewa.
Baca Juga: 5 Novel Klasik Tak Lekang Waktu yang Terinspirasi dari Mitologi Yunani
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR