Tikus dianggap sangat efektif dalam mengendus bahan peledak sehingga digunakan untuk mendeteksi ranjau di ladang. Bagaimana cara melatih tikus-tikus ini sehingga piawai mendeteksi bahan peledak?
Apopo, organisasi yang melatih tikus-tikus ini memaparkan saat berumur empat minggu, satwa tersebut dikondisikan untuk mengenali hubungan antara suara klik dengan makanan. Tahap selanjunya, tikus dilatih untuk mengenali bau-bauan yang dikandung oleh TNT.
Saat mereka berhasil mengenali bahan peledak dalam sebuah tes, suara klik dibunyikan dan tikus diberi hadiah berupa pisang. Tikus terus dilatih untuk mengenali bau, juga kaitannya antara bunyi klik dan hadiah yang bisa mereka peroleh.
Setelah sembilan bulan berlatih dengan keras setiap hari, tikus-tikus tersebut pun siap untuk terjun ke lapangan.
Tak hanya dilatih untuk mengendus bahan peledak, Apopo juga melatih tikus untuk mengenali sampel TBC, mengenali zat-zat narkotika, bahkan nantinya, pelatihan ini akan terus berlanjut untuk mencari korban pascabencana.
Dalam hal mendeteksi dengan mengendus barang bawaan calon penumpang di bandara Ben Guiron, Israel, tikus dilatih dengan diletakkan di dalam kotak.
Jika tikus tersebut mendeteksi adanya bahan peledak atau obat-obatan terlarang pada bawaan calon penumpang, mereka akan menyalakan alarm dengan memencet tombol.
Setiap tikus bisa melakukan pekerjaannya selama empat jam. Hasilnya pun lebih akurat dibandingkan dengan pelacakan anjing atau dengan mesin x-ray dalam hal menemukan bahan peledak dan obat-obatan terlarang tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR