Para pemimpin dunia berkumpul di Paris untuk menegosiasikan kesepakatan universal mengenai perubahan iklim, termasuk pemimpin Iran yang sedang berjuang dengan parahnya isu-isu lingkungan yang diciptakan karena keputusan manajemen sumber daya manusia.
Organisasi Perlindungan Lingkungan i Iran mengatakan terdapat 7 juta hektar lahan berada dalam bahaya penggurunan.
Danau yang Sekarat
Danau Bakhtegan di bagian selatan provinsi Fars merupakan titik berhenti burung Flamingo bermigrasi telah mengering, kadar salinitas menjadi bahaya untuk burung-burung. Termakan oleh Sungai Kor, danau telah mengering sepenuhnya dalam beberapa dekade terakhir.
Pembangunan di sepanjang Sungai Kor, baik urbanisasi dan pembangunan bendungan, telah disalahkan sebagai penyebab signifikan atas penurunan air danau.
Awal tahun ini, Bakhtegan mengering dan menyebabkan badai garam di daerah terdekat. Badai pasir dan banjir juga terjadi di dekat danau.
Danau Urmia, salah satu danau air asin terbesar keenam di dunia seluas 5.200 kilometer persegi, memiliki dua kali ukuran negara Luxembourg. Sekarang berkurang sekitar 10 persen dari ukuran aslinya, menjadikan dasar danau sebagai penyebab badai garam berbahaya yang mengancam pertanian dan populasi di sepanjang danau.
!break!Hentikan Kerusakan Lebih Lanjut
"Pembicaraan iklim Paris menjadi peluang yang sangat besar bagi para pemimpin dunia untuk menciptakan pemahaman dalam rangka menghentikan kerusakan lebih lanjut oleh negara dan penduduk," kata Masoumeh Ebtekar, wakil presiden dan kepala Kementerian Lingkungan Hidup Iran, di sela-sela pertemuan di Paris.
"Sumber daya air telah menurun secara signifikan di Iran, tidak hanya karena pertumbuhan penduduk yang cepat dan peningkatan penggunaan air, tetapi juga sebagai akibat dari kekeringan dan perubahan iklim," kata Kaveh Madani, dosen senior dalam pengelolaan lingkungan di Pusat Kebijakan Lingkungan Hidup, Imperial College, London.
"Singkatnya, kami mengalami kebangkrutan air" Madani memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan VOA.
Ia melanjutkan, "Masalah air yang dialami oleh Iran sekarang belum pernah terjadi sebelumnya. Masalah-masalah ini adalah hasil dari perencanaan kurang matang selama beberapa dekade dan solusi mereka tidak mudah untuk dikembangkan."
"Reformasi substansial dalam pertanian, fokus pada reformasi kebijakan dan perubahan dalam struktur pemerintahan terkait ‘air’ dapat jauh lebih aktif, daripada membangun bendungan beton yang dapat merusak lingkungan secara permanen," tambahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR