Selama masa liburan Natal dan Tahun Baru 2016, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 525.000 orang.
Target ini naik sekitar lima persen dari realisasi tahun lalu. Pengelola telah menetapkan masa liburan selama 15 hari terhitung sejak 19 Desember 2015 sampai 3 Januari 2016.
"Puncak kunjungan diprediksi terjadi pada 26 Desember 2015, sebanyak 42.000 orang wisatawan, baik domestik maupun mancanegara," kata Retno Hardiasiwi, Direktur Operasi PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Rabu (16/12/2015).
Perempuan yang akrab dipanggil Nina itu menjelaskan dalam rangka menyambut wisatawan, pengelola telah menyiapkan berbagai atraksi tambahan dan layanan prima. Di antaranya, adanya hiburan berupa pertunjukan kesenian tradisional khas Borobudur.
Pertunjukan kesenian tersebut di antara Wayang Kulit, Reog, Cokekan, Musik Keroncong, Gending Rohani, Drama "Kelahiran Yesus" serta demo potensi desa seperti gerabah dan batik tulis.
"Jadi wisatawan tidak hanya dapat menikmati kemegahan candi Borobudur tetapi juga atraksi kesenian yang dibawakan oleh masyarakat Borobudur," ucap Nina.
Lebih lanjut, Nina menjelaskan bahwa atraksi tambahan itu disediakan khusus sebagai bentuk pelayanan pengelola kepada wisatawan yang datang berkunjung ke obyek wisata bertaraf internasional itu.
Pihaknya sengaja melibatkan masyarakat lokal sekitar Borobudur sebagai wujud apresiasi serta memberikan kesempatan mereka untuk berkreasi menampilkan karya seni sendiri. Sehingga diharapkan wisatawan akan memperoleh wawasan baru bahwa Borobudur tidak hanya memiliki candi saja akan tetapi potensi lain yang membanggakan.
Selain ada kesenian tradisional rakyat Borobudur, lanjut Nina, pengelola juga akan menyelenggarakan Pameran Produk Unggulan Potensi Desa Borobudur di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan hasil bumi.
"Kami pun telah menyiapkan wahana wisata lain seperti Film Sejarah Borobudur, Kereta WIsata, Delman, Andong Tilik Ndeso, Sepeda Wisata, Gajah Tunggang sampai Badut Karakter, untuk memanjakan wisatawan," sebut Nina.
Adapun persiapan lainnya, imbuh Nina, adalah dengan pengaturan petugas, pengaturan lalu-lintas, menyiapkan kantung-kantung parkir dengan bekerja sama dengan masyarakat Borobudur, serta peningkatan sarana prasarana dan fasilitas bagi wisatawan.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan baik secara internal maupun dengan aparat Polri dan TNI di Magelang untuk menjaga warisan budaya dunia ini. Tujuannya tidak lain untuk memberikan rasa aman dan nyaman wisatawan termasuk mengantisipasi aksi terorisme," tandas Nina.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR