JIka kita tidak memberhentikan efek dari rumah kaca, tidak hanya badai dan meluapnya air laut yang kita perlu khawatirkan. Suhu panas bumi yang akan membunuh kita.
San Fransisco,California- Jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi, peningkatan temperatur dan kelembapan temperature yang disebabkan oleh pemanasan global dapat membuka peluang ratusan juta orang di dunia akan mengalami suhu panas yang mematikan pada tahun 2060 mendatang, laporan baru menunjukkan.
Kemungkinan terbesar kejadian ini terjadi di wilayah yang padat penduduk, daerah tropis seperti India, Asia Tenggara, Timur Tengah dan afrika. Tetapi bahkan di bagian timur laut Amerika Serikat, sebanyak 30 juta orang mempunyai kemungkinan akan terkena dampak panas bumi yang mematikan ini setidaknya satu kali dalam satahun, bagi anak-anak, orang tua, dan orang sakit.
Panas sudah menjadi ancaman terbersar
Suhu panas sudah membunuh lebih banyak orang daripada cuaca ekstrem. Pada decade yang lalu, gelombang panas datang bersamaan dengan suhu “Wet-bulb” antara 29 derajat selsius dan 31 derajat selsius sudah menyebabkan puluhan ribu kematian di wilaya Eropa, Rusia, dan Timur tengah.
Musim panas lalu, lebih dari 2300 kematian terjadi akibat gelombang panas di India, karena temperature di udara mencapai 122 derajat farenheit. Kelembapan yang juga tinggi dan suhu ruangan mencapai 116 derajat farenheit terbukti sebagai penyebab kematian di Mesir tahun ini. Dan aktifitas juga sempat terhenti beberapa hari pada musim panas lalu di Irak ketika suhu melonjak sekitar 120 derajat farenheit.
Pendekatan yang dilakukan untuk masalah seperti ini ialah, penataan kembali lingkungan kita, walaupun kita tidak merasakan langsung, kita harus tetap peduli dengan lingkungan kita.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR