Beberapa bulan setelah para ilmuwan mengumumkan ada bukti paling kuat keberadaan air cair di Mars, sebuah studi mengatakan sebaliknya bahwa tidak ada air setidaknya di lembah-lembah lereng Planet Merah.
Dibanding arus air yang terdapat di Bumi, parit-parit di Mars kemungkinan besar terbuat dari pencairan es kering. Hal ini diungkapkan oleh duo ilmuwan Perancis melalu penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Nature Geoscience.
"Peran air cair dalam formasi parit harus dipertimbangkan kembali, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pentingnya kejadiannya di masa lalu Mars," tulis Francois Forget dan Cedric Pilorget dari lembaga penelitian nasional Perancis, CNRS.
Keduanya mengatakan jika tidak ada implikasi pada temuan ini terkait judul penelitian lain yang mengisyaratkan adanya -air asin/air garam- yang mendukung kehidupan.
Penelitian ini ditangani dengan fitur geologi di bagian yang berbeda dari planet ini, terutama dalam kisaran pertengahan lintang antara 30 dan 60 derajat, pada tiang-menghadap lereng yang dingin. Mereka telah berangkat untuk menjelaskan asal-usul parit kecil yang terukir di dinding kawah, bukit-bukit dan tonjolan Mars lainnya.
Ketika pertama kali ditemukan, parit tersebut ditafsirkan sebagai limpasan dari pencairan es air atau kebocoran air tanah yang terjadi ratusan ribu tahun yang lalu. Kemudian, dalam beberapa tahun terakhir, ditemukan bahwa pembentukan celah karang masih berlangsung, meskipun Mars menjadi terlalu dingin untuk keberadaan air cair.
Pilorget dan Forget mencari jawaban pada lapisan tipis karbon dioksida (CO2) beku diamati untuk hadir dalam periode terbentuknya parit-parit itu Mereka menggunakan simulasi komputer untuk menunjukkan bahwa membangun gas CO2 yang dicairkan dan terjebak di bawah lapisan es permukaan, akhirnya akan menerobos arus tanah dan memicu gas dan puing-puing. Tidak ada proses yang sama diketahui terjadi di Bumi.
Pada bulan September, para ilmuwan mengatakan garis-garis musiman di Mars dijuluki recurring slope linaea mungkin merupakan arus asin. Mereka menemukan bukti mineral garam terhidrasi dalam garis, yang kata mereka tersirat keberadaan air cair..
"Studi kami tidak memiliki hubungan dengan pengumuman yang dibuat pada bulan September itu," kata Forget, ia seorang ahli planet.
"Temuan kami menunjukkan bahwa setidaknya beberapa parit atau mungkin semua, tidak memiliki air cair dan bahwa daerah di mana mereka ditemukan tidak kondusif untuk keberadaan atau kehidupan air cair,"pungkas Forget.
Hal ini diterima secara luas bahwa Planet Merah pernah memiliki air berlimpah dalam bentuk cair, dan masih memiliki untuk beberapa waktu, meskipun masih dalam bentuk beku dalam es di bawah tanah. Awal tahun ini, NASA mengatakan hampir setengah dari belahan bumi utara Mars dulunya lautan, mencapai kedalaman lebih dari 1,6 kilometer (satu mil).
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR