Pada abad ke-13, sebagian besar bangunan di Den Haag terdiri dari kayu dengan atap jerami. Sebab untuk menggunakan batu bata dalam sebuah konstruksi, batu bata sebelumnya harus dipanggang, sebuah proses yang membutuhkan kayu dalam jumlah besar. Hanya bangsawan yang mampu memiliki pengeluaran setinggi itu.
"Peta tua yang ada relatif sedikit menjelaskan Binnenhof, jadi kami sekarang benar-benar mencari tahu apa yang sebenarnya ada di tempat tersebut. Hal yang menarik adalah bahwa kita mengetahui bahwa bahan bangunan (batu bata) telah digunakan pada akhir abad pertengahan,” jelas arkeolog Monique van Veen yang terlibat dalam penggalian ini, dalam siaran pers.
“Terutama pada masa itu batu bata adalah produk yang mahal, fakta bahwa kami sekarang telah menemukan penggunaan batu bata dari periode awal tempat ini dibangun membuat penelitian ini menjadi istimewa. Ditambah bahwa kami bekerja di sini, mungkin di tempat paling bersejarah di Belanda, pusat pemerintahan negara kami,” lanjutnya.
Baca Juga: Dia, Janda dari Hindia
Selain itu, batu bata yang digunakan untuk membangun tembok ini berukuran besar dan disebut bentuk monastik. Memanggang batu bata yang lebih besar, lebih mahal daripada menggunakan batu bata standar.
Hal ini menunjukan para bangsawan Belanda pada saat itu seolah-olah ingin menunjukkan kekuatan dan keunggulan mereka kepada semua orang yang mengunjungi istana mereka. Kala itu, Belanda memang berkembang dan makmur di bawah pemerintahan Floris V, tembok yang baru ditemukan mungkin merupakan bukti kekuasaan.
Mencari tahu bagaimana bangunan-bangunan di sekitar "Inner Court" terhubung satu sama lain adalah tugas yang berat bagi para arkeolog dan sejarawan yang bekerja di lokasi parlemen Belanda modern. Selama berabad-abad, begitu banyak yang berubah di situs ini sehingga misterinya masih belum sepenuhnya terpecahkan.
Untungnya, penggalian saat ini memberikan informasi yang berharga untuk membantu memetakan area Binnenhof pada masa lampau. Pada November 2021, sebuah tangga abad ke-15 ditemukan di dekatnya. Dua tahun sebelumnya, tembok abad ke-13 lainnya ditemukan di bawah Inner Court. Temuan ini membantu para ilmuwan merekonstruksi bagaimana pusat politik Den Haag terlihat selama abad pertengahan.
Dengan menggunakan detail arkeologi semacam itu, tim arkeolog dapat memproduksi model tiga dimensi dari situs di bawah gedung parlemen Belanda saat ini yang diperbarui dengan semua temuan arkeologi terbaru di area tersebut. Sisa-sisa tembok abad pertengahan yang ditemukan tidak akan dipindahkan setelah pemeriksaan menyeluruh selesai dilakukan. Setelah data untuk mode rekonstruksi berhasil didapatkan, tembok tersebut akan ditutup kembali.
Baca Juga: Teror Tahun 1975 di Belanda, Menagih Janji Maluku Selatan yang Merdeka
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR