Brasil mengerahkan sekitar 200.000 tentara militer untuk memerangi nyamuk pembawa virus Zika yang disalahkan untuk menyebarkan virus yang berkaitan dengan cacat kelahiran yang mengerikan.
Menteri Kesehatan Marcelo Castro mengatakan bahwa pasukan akan melakukan perjalanan ke rumah di seluruh penjuru negeri untuk mendistribusikan pamfle dan menawarkan nasihat tentang pemberantasan nyampuk, menurut koran O Globo Rio de Jeneiro.
Surat kabar itu juga menguntip Castro yang mengatakan bahwa pemerintah akan mendistribusikan obat nyamuk untuk 400.000 perempuan yang menerima tunjangan pemerintah.
Pada hari Selasa, Rio de Jeneiro mengirim fumogator (pengendalian hama) ke Sambordrome Stadion, yang akan digunakan sebagai tempat perayaan karnival yang akan datang dan akan digunakan untuk kompetisi Olimpiade panahan pada bulan Agustus.
Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus nyamuk Zika dapat dikatikan sebagai tersangka 4.000 dari kasus mikrosefali di Brazil yang menyebabkan kepala abnormal dengan ukuran yang kecil pada bayi dan dapat mempengaruhi perkembangan otak.
"Saat ini kami telah mencatat 49 kematian yang disebabkan oleh microcpehaly," kata juru bicara WHO Kristen Lindmeier dalam sebuah jumpa pers di Jenewa.
Ia mengatakan bahwa para ilmuwan mencoba untuk membangun sebuah hubungan antara virus ini dan microcephaly, namun sejauh ini masih belum ada bukti-bukti langsung yang dapat dipastikan.
The U.S Centers for Disease Control and Prevention sudah mengingatkan para wanita hamil unrtuk menghindari berpergian ke Brasil dan 21 satu negera-negara lain yang berada di wilayah wabah zika mewabah.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR