Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan tetap mejadikan kawasan perbatasan dan pinggiran Indonesia sebagai prioritas pembangunan. Agenda ini masuk dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2015-2019, dan dijabarkan ke dalam perencanaan kewilayahan dan kerangka anggaran hingga 2019.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, tahun 2016 Kementerian PUPR akan melanjutkan penanganan jalan paralel mulai dari Temajuk, Sambas, Kalimantan Barat, sampai Sei Ular, Nunukan, Kalimanta Utara.
Untuk Kalimantan Barat, pekerjaan jala paralel akan diteruskan hingga menembus Temajuk-Nanga Era, batas Kalimantan Timur. Termasuk penanganan akses perbatasan dengan melakukan pelebaran jalan menuju Pos Lintas Batas yaitu di Aruk, Entikong dan Nanga Badau.
"Kami juga akan merekonstruksi ruas jalan Sei Kelik-Siduk-Ketapang untuk mendukung Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Ketapang dan Sail Karimata maupun penanganan sejumlah ruas jalan dan jembatan di Kabupaten-Kabupaten Perbatasan seperti di Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, maupun Bengkayang," papar Basuki, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/2/2016).
Sedangkan pekerjaan infrastruktur perbatasan di Kalimantan Timur, Kementerian PUPR bersama-sama dengan Zeni TNI AD akan menggarap pembangunan jJlan Batas Kalimantan Timur menuju Tiong Ohang dan ruas jalan Long Pahangai-Long Boh.
Pekerjaan tersebut sebagai kelanjutan ota kesepahaman antara Kementerian PUPR dan TNI AD dalam pembangunan kawasan strategis perbatasan, khususnya jalan paralel perbatasan di Kalimantan, pada 27 April 2015 yang lalu.
"Selain itu, akan dibuka juga akses dari Tiong Ohang ke Long Pahangai yang dianggarkan dengan skema tahun jamak," lanjut Basuki.
Di Kalimantan Utara, jalan paralel perbatasan akan diselesaikan dari Long Boh (batas Kalimantan Timur), menembus hingga Metulang, Long Nawang, Long Pujungan, Long Kemuat, Langap, dan Malinau yang kondisinya sekarang sebagian masih hutan dan terisolasi.
Rekonstruksi jalan dari Apas, Simanggaris menuju batas negara juga akan dilakukan seiring pembangunan jalan akses menuju perbatasan yang menghubungkan Mensalong ke Tau Lumbis yang masih terisolir.
Kemudian dari Malinau ke Long Bawan termasuk Penanganan ruas jalan di Pulau Sebatik, pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia tak luput jadi perhatian utama.
Percepatan konektivitas di sepanjang perbatasan Indonesia, ini sesuai dengan skenario kewilayahan Kementerian PUPR. Termasuk wilayah Temajuk-Sei Ular dan Sebatik yang merupakan WPS di Pulau Kalimantan.
WPS ini didukung oleh pengembangan Bandara Paloh oleh Kementerian Perhubungan maupun Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) Subah dan KTM Gerbang Mas Perkasa di Kalimantan Barat serta KTM Simanggaris dan KTM Sebatik di Kalimantan Utara yang menjadi program unggulan Kementerian Desa.
"Dalam membangun dari pinggiran ini, Kementerian PUPR tetap fokus pada pendekatan kewilayahan," tuntas Basuki.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR