Hal-Hal Seputar Kantong Plastik yang Harus Anda Ketahui
Minggu, 21 Februari 2016 | 18:00 WIB
Kebijakan kantong plastik berbayar mulai diterapkan di Indonesia pada 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN). Kebijakan ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah sampah plastik di Indonesia.
Mengapa kebijakan tersebut harus diterapkan? Mengapa kita harus mengurangi penggunaan plastik? Pertanyaan-pertanyaan itu, akan terjawab setalah Anda membaca hal-hal seputar kantong plastik berikut.
Fakta seputar kantong plastik:
Lebih dari 1 triliun kantong plastik digunakan setiap tahun di seluruh dunia (menurut Earth Policy Institute). China, negara berpenduduk 1,3 miliar mengkonsumsi 3 miliar kantong plastik setiap hari, menurut China Trade News.
Sekitar 2 juta kantong plastik digunakan setiap menit di seluruh dunia (Earth Policy Institute).
Sekitar 32 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahunnya, mewakili 12,7% dari total limbah padat (Environmental Protection Agency).
Hanya 1 dari 200 kantong plastik di Inggris yang bisa di daur ulang (BBC).
Menurut Riset Greeneration, organisasi nonpemerintah, 1 orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun.
Kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik karena...
Para ilmuwan memperkirakan bahwa setiap mil persegi lautan mengandung sekitar 46.000 lembar plastik yang mengambang di dalamnya (United Nations Environment Programme).
Dalam keadaan yang baik, dengan kepadatan tinggi, polyethylene membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk terurai. Dalam keadaan kurang ideal (tempat pembuangan sampah misalnya), butuh waktu lebih dari 500 tahun bagi plastik untuk terurai (ScienceLearn.org).
Diperkirakan 3.960.000 ton kantong plastik, karung dan pembungkus lain dihasilkan setiap tahunnya. Dari mereka, 3.570.000 ton (90%) dibuang. Jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 1980, sekitar 1.230.000 ton (Environmental Protection Agency)
Sampah-sampah yang mencemari laut utara Jakarta membuat kualitas air laut menurun. (www.utarakanjakarta.com)
Dampak Buruk Plastik Bagi Lingkungan
Menurut data dari Ocean Conservancy\'s annual International Coastal Cleanups, kantong plastik secara konsisten termasuk dalam 10 puing-puing sampah paling banyak yang dikumpulkan di pantai di seluruh dunia.
Tingkat dekomposisi yang sangat lambat dari kantong plastik membuat mereka mengambang di laut selama bertahun-tahun. Menurut Algalita Marine Research Foundation, kantong plastik menyebabkan kematian banyak hewan laut (ikan, penyu, dll), tiap tahunnya karena hewan mengira plastik adalah makanan.
Ketika plastik terdekomposisi, mereka tidak terbiodegradasi, melainkan fotodegradasi. Ini berarti bahan-bahan pembentuk plastik terpecah menjadi fragmen yang lebih kecil dan menyebarkan racun. Mereka kemudian mencemari tanah, jalur air, dan saluran pencernaan hewan (Earth911).
10% dari plastik yang diproduksi setiap tahun di seluruh dunia berakhir di laut. 70% diantaranya tenggelam ke dasar laut, di sana, mereka cenderung tidak terurai. (PBB).
Solusinya bukanlah melarang penggunaan kantong plastik. Kebijakan semacam itu justru akan memantik berbagai kontra yang justru akan menggagalkan pemecahan masalah. Beralih menggunakan kantong kertas juga sebaiknya jangan dijadikan solusi, sebab, proses produksi kantong kertas justru mengorbankan lingkungan. Bayangkan saja berapa banyak pohon yang harus ditebang, energi yang harus digunakan untuk memproduksinya, dll. Ada solusi yang sudah diterapkan oleh beberapa negara, diantaranya:
Pajak plastik Tahun 2001, Irlandia menerapkan kebijakan pajak plastik (PlasTax). Awalnya, ketika kebijakan ini diterapkan, memang masih ada orang-orang yang menggunakan kantong plastik. Solusi berbasis pasar ini akhirnya berhasil menekan penggunaan kantong plastik ketika nominal pajak plastik cukup membebani. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Lingkungan Irlandia, ditemukan bahwa penggunaan kantong plastik telah turun hingga 93,5 persen. Penggunaan kantong plastik menurun dari 328 menjadi 21 kantong per orang setiap tahun.
Tren sosial dan pergeseran budaya Dengan membangun tren dan budaya menggunakan kantong belanja yang bisa digunakan berkali-kali, penggunaan ratusan—bahkan ribuan—kantong plastik akan menurun. Jadi, mulailah menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berkali-kali, dan ajak orang-orang terdekat Anda untuk melakukan hal yang sama. Perubahan besar dimulai dari satu langkah kecil!
REKOMENDASI HARI INI
Perjalanan Panjang Homo Erectus Migrasi 'Mendatangi' Pulau Jawa
KOMENTAR