Sebuah studi menemukan tiga kuburan abad pertengahan di Perancis selatan. Sisa-sisa fosil dari kuburan tersebut diduga milik tiga pria Muslim. (Baca : Selembar Kain dari Era Raja Daud Ditemukan di Lembah Israel)
Beberapa petunjuk memberikan petunjuk tentang penghuni kuburan tersebut. Tidak hanya wajah individu berorientasi ke Mekkah, kota suci bagi umat Islam, tetapi bentuk kuburan yang mengingatkan tata cara penguburan Muslim lainnya.
Jika individu-individu tersebut memang Muslim, kuburan ini akan menjadi pemakaman Muslim pertama di catatan Prancis.
"Ini wawasan baru untuk pengetahuan tentang penyelesaian wilayah Prancis," kata pemimpin penelitian, Yves Gleize. Gleize seorang arkeolog dan antropolog di Institut Nasional Perancis.
"Saya berharap bahwa, di masa depan, kami akan menemukan penguburan Muslim lain untuk membantu menempatkan pendudukan Muslim di selatan Perancis," tambah Gleize.
Gleize dan rekan-rekannya menemukan kuburan selama penggalian dari di Nimes, Perancis selatan. Seiring berjalannya waktu, mereka menemukan sekitar 20 kuburan yang tersebar.
"Kami tahu bahwa selama awal Abad Pertengahan di Prancis, ada banyak kuburan yang tersebar di pedesaan," kata Gleize. "Tapi saya sangat terkejut ketika melihat posisi kerangka dalam tiga kuburan tersebut."
Selama Abad Pertengahan, penaklukan Arab-Islam menyebabkan perubahan politik dan budaya yang signifikan di sekitar Mediterania. Ada bukti bahwa umat Islam hidup di Semenanjung Iberia selama awal abad pertengahan, tetapi kurang ada bukti keberadaan mereka di utara dari Pyrenees, pegunungan yang memisahkan Spanyol dari sisa daratan Eropa.
(Baca pula : Arkeolog Temukan Pemakaman Muslim Tertua di Eropa
Gleize tahu kuburan Muslim di Montpellier dan Marseille berasal dari abad ke-12 dan 13. Hanya saja, radiokarbon menunjukkan bahwa kuburan yang baru ditemukan bahkan lebih tua, antara abad ketujuh dan kesembilan.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa ada kehadiran Muslim di Perancis selama awal Abad Pertengahan, selama abad kedelapan, sehingga keberadaan untuk kuburan ini masuk akal, katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR