Beruang hitam Louisiana atau biasa dikenal sebagai ikon Teddy Bear masuk dalam daftar spesies yang terancam sejak tahun 1992. Saat itu mereka kehilangan habitat secara terus-menerus sejak era 80-an. Pada awal tahun 90-an, diperkirakan hanya sekitar 150 individu tersisa. Sekarang, setelah upaya konservasi besar dilakukan, jumlahnya diperkirakan antara 500 dan 750 di alam liar.
(Baca : Penemuan Bayi Beruang Kutub Pertama yang Identik dan Terbuahi secara Alamiah)
Desakan konsercasi merupakan kolaborasi antara pemilik tanah swasta dan lembaga pemerintah untuk mengembalikan tanah, habitat Lousiana. Proyek-proyek sukarela telah menciptakan 303.500 hektar habitat bagi beruang.
Beruang hitam Louisiana adalah salah satu dari 16 subspesies dari beruang hitam Amerika (Ursus americanus). Mereka dapat ditemukan di Mississippi, dan menyimpang sejauh Texas dan Arkansas. Anak-anak mereka mungkin lucu, namun beruang ini dapat tumbuh hingga seberat 226 kilogram saat dewasa, dan akan makan apa pun yang cukup banyak dengan menggali dalam dengan cakar.
Menurut Asosiasi Theodore Roosevelt, beruang hitam Louisiana menjadi inspirasi di balik pembuatan Teddy Bear. Pada perjalanan berburu pada tahun 1902, Theodore "Teddy" Roosevelt menolak untuk menembak salah satu beruang yang telah diikat ke pohon. Teddy merasa itu tidak sportif.
(Baca pula : Masih Marak, Perdagangan Empedu Beruang Asia)
Cerita tersebut dibuat kartun satir dalam Washington Post pada November 16, 1902. Seorang pemilik toko permen di Brooklyn, New York melihat kartun dan memutuskan untuk menempatkan dua boneka beruang di jendela. Ia menamakan mereka Teddy Bear. Pelanggan dengan cepat bertanya apakah mereka dijual, hingga akhirnya sukses diproduksi secara massal di seluruh dunia.
Menurut Departemen Dalam Negeri AS, sekarang label beruang hitam Louisiana sebagai satwa yang "terancam" telah resmi dihapus dari Daftar Federal Satwa Langka dan Terancam. Sekretaris Dalam Negeri AS, Sally Jewell berkata,"Presiden Theodore Roosevelt benar-benar menikmati mengapa kita berkumpul di sini hari ini."
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR