Nationalgeographic.co.id – Pemerintah mengimbau agar masyarakat menjadi wisatawan yang bertanggung jawab jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung dalam dialog KPCPEN bertema “Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru”, Kamis (16/12/2021).
“Kita harapkan, traveller nusantara yang bergerak pada Nataru ini adalah wisatawan yang bertanggung jawab,” katanya.
Adapun makna dari bertanggung jawab tersebut adalah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi ketika berada di sebuah destinasi wisata.
Baca Juga: Pengembangan Berbasis Smart City, Upaya Indonesia Hadapi Urbanisasi dan Bangktikan Sektor Pariwisata
Dengan disiplin menerapkan prokes, lanjutnya, Indonesia diharapkan bisa tetap mempertahankan kelandaian kasus Covid-19. Terutama mengingat varian baru Omicron telah ditemukan di Tanah Air.
Terkait lokasi wisata, Henky menyarankan masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih lokasi wisata.
Ia menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan destinasi wisata prioritas seperti Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, dan Manado guna mendorong ekonomi masyarakat sekitar.
“Saatnya kita nikmati Indonesia dengan berkunjung ke daerah tersebut. Diharapkan, akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Baca Juga: Tutup Gerakan Menuju Smart City, Menkominfo Dorong Adaptasi Teknologi di Ranah Pariwisata
Selain mengimbau masyarakat, Henky menyatakan bahwa pemerintah juga terus mendukung sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) yang berperan besar mendorong kepercayaan masyarakat maupun pelaku usaha.
“Yang dilindungi bukan hanya wisatawan, melainkan juga pekerja dan pelaku usaha kita harapkan aman,” tegas Henky.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR