Antrian pengunjung mengular di depan pintu masuk Jakarta Convention Center, Jumat (29/1). Beberapa pengunjung tampak gelisah, tak sabar ingin segera masuk ke dalam gedung. Hari itu merupakan pembukaan pameran pariwisata Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 periode pertama. Meski pintu baru akan dibuka pada pukul 10.00 WIB, namun pengunjung sudah berdatangan sejak pukul 06.00 WIB.
Pameran hasil kolaborasi antara PT Garuda Indonesia dan Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut diikuti oleh 87 institusi pariwisata yang terdiri dari agen perjalanan, hotel dan wahana wisata, badan pariwisata nasional, perusahaan penyedia perlengkapan wisata, media partner dan BNI sebagai bank partner.
Selama tiga hari, 29 April-1 Mei 2016, GATF dihelat serentak di 14 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Jambi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado, Timika dan Jayapura.
Dalam acara pembukaan GATF 2016, Direktur PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menyampaikan, sesuai tema GATF 2016 yakni “More for Less”, Garuda Indonesia berupaya menawarkan kemudahan dan kenyamanan berlibur bagi masyarakat. “Ini juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan destinasi-destinasi wisata domestik,” ungkap Arif.
Acara pembukaan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya. Dalam sambutannya, Ia mengungkapkan bahwa dengan tema ‘More for Less’ yang diusung pada GATF kali ini, membuat tawaran yang diberikan pasti sulit ditolak oleh masyarakat.
“More for Less itu berarti you get more, you paid less,” ujar Arief. “Ini produknya full service, tapi harganya LCC (Low Cost Carrier), tawaran seperti ini pasti tidak akan bisa ditolak. Diadakan selama tiga hari aja antriannya sudah seperti itu, apalagi sebulan?” sambungnya sembari melempar pandangan ke antrian pengunjung yang mengular di depan pintu masuk Hall JCC.
Arief berharap pameran semacam ini bisa dilakukan lebih sering. Ia menilai, pelaksanaan GATF dapat mendukung Kemenpar dalam mencapai target perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2016. !break!
Indonesia Coorporated
Tahun ini, Kemenpar menargetkan jumlah kunjungan wisman sebesar 12 juta dan jumlah perjalanan wisnus sebanyak 260 juta perjalanan. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Kemenpar berupaya menggandeng berbagai pihak.
“Tidak ada pilihan lain selain bersinergi. Kita kalau mau menang harus Indonesia Incoorporated. Itulah yang bisa membuat bangsa Indonesia unggul di antara bangsa-bangsa lain,” kata Arief kepada National Geographic Indonesia, seusai acara pembukaan pameran.
Menurut Arief, untuk menuju Indonesia Incoorporated diperlukan sinergi dari pihak-pihak terkait, yaitu Akademisi, Bisnis, Pemerintah, Komunitas dan Media. “Andil kelima aktor ini sangat besar bagi pengembangan pariwisata Indonesia,” ungkapnya.
Ia mencontohkan Thailand sebagai negara yang telah sukses mengangkat pariwisatanya berkat konsep Incoorporated. “Kita kalah Hattrick dari Thailand. Tiga kekalahan sekaligus! Dalam hal size, sustainability dan spread,” ujarnya.
Arief memproyeksikan pada tahun 2019 pariwisata Indonesia harus bisa mengalahkan Thailand secara bertahap. “Kalau sudah bisa mengalahkan Thailand, kita akan menjadi yang terbaik di ASEAN, setelah itu baru bisa mulai masuk ke ‘kelas berat’,” pungkasnya.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR