Meski bisa dikatakan sedikit lebih aman, orangutan di bagian utara koridor tak luput dari ancaman. Salah satu ancamannya adalah aktivitas perburuan yang dilakukan oleh masyarakat yang mendiami wilayah tengah koridor.
Hal ini dapat mengganggu populasi orangutan dan berakibat terjadinya penurunan jumlahnya. Menyikapi kondisi tersebut, WWF bersama pemerintah daerah setempat dan pihak terkait sudah berupaya melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan konservasi seperti kampanye rutin setiap enam bulanan.
Pada bagian selatan koridor, distribusi orangutan hampir merata baik dari sebelah barat maupun dari sebelah timur.
Bagian selatan kawasan koridor memiliki dua variasi habitat. Bagian barat terdiri dari hutan rawa dan dataran rendah sedangkan bagian timur hutan rawa saja. Bagian barat dan timur dibatasi oleh Sungai Leboyan yang cukup lebar. Jadi, bisa diasumsikan bahwa orangutan di barat dan timur ini tidak dapat saling berhubungan dan merupakan kelompok yang berbeda.
Hutan di bagian selatan koridor, relatif aman dari kegiatan seperti perkebunan dan pertanian yang dilakukan masyarakat di pinggir kanan kiri sungai Leboyan. Wilayah rawa yang selalu tergenang memang tak mudah disulap jadi lahan pertanian.
Namun, di bagian barat kawasan ini pernah menjadi area illegal logging, yang terlihat di beberapa transek dengan kondisi hutan yang sedikit terbuka. Sedangkan di bagian timur, kondisi hutan masih relatif tertutup.
!break!
Keberadaan orangutan di bagian selatan relatif lebih aman sebab wilayah ini merupakan area penyangga kawasan TNDS. Selain itu, masyarakat Dayak Iban yang hidup di wilayah sekitar percaya bahwa orangutan merupakan jelmaan nenek moyang sehingga pantang bagi mereka untuk membunuh atau mengkonsumsi orangutan.
Populasi orangutan diwilayah koridor yang memiliki luas 112.976,19 hektar ini belum bisa diperkirakan secara detail, mengingat masih banyak faktor yang sangat berpengaruh dalam ektrapolasi.
Beberapa faktor diantaranya adalah sampling yang dilakukan belum cukup mewakili semua lokasi koridor terutama di bagian utara yang berbatasan dengan kawasan TNBK. Selain itu, belum cukupnya pembanding untuk sampling transek pada tipe hutan dataran rendah yang ada dalam koridor.
Meski demikian, perkiraan populasi orangutan secara kasar menurut survei tahun 2011 adalah sebanyak 585 individu. Angka tersebut diambil dari perhitungan jumlah populasi di setiap lokasi pengamatan.
Untuk sementara, bisa disimpulkan, berdasarkan data populasi orangutan yang dijumpai di wilayah koridor dalam survei yang dilakukan pada tahun 2011 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan populasi pada tahun 2009.
Untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dan keberadaan orangutan di lokasi ini, perlu dilakukan upaya konservasi untuk mempertahankan eksistensi orangutan.
Pendidikan konservasi dan program lainnya mengenai pentingnya pelestarian habitat dan satwa liar, juga harus diberikan secara rutin kepada masyarakat. Salah satu contoh misalnya pengalihan kebiasaan masyarakat sebagai pemburu ke profesi lainnya, seperti pemandu ekowisata dapat dijadikan alternatif kegiatan.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR