Seorang profesor sejarah mengklaim, ia telah berhasil mengungkap identitas asli seorang tahanan tersohor Perancis yang dikurung selama 34 tahun dengan wajah tertutup topeng, "Man in the Iron Mask".
Ditangkap pada tahun 1669 atau hampir 350 tahun lalu, pria itu ditahan di sebuah Bastille ternama di Perancis, seperti diberitakanThe Sun, Minggu (8/5/2016).
Pria bertopeng itu juga ditahan di penjara lainnya di Perancis. Dia ditahan sampai meninggal pada tahun 1703, yang berarti ditahan seluruhnya lebih dari tiga dekade atau 34 tahun.
Baca juga: 8 Diktator Paling Kejam dalam Sejarah Dunia
Menurut Paul Sonnino, dosen di University of California di Santa Barbara, Amerika Serikat, selama berada di penjara, wajah tahanan itu tersembunyi di balik topeng.
"Para sejarawan cukup banyak sependapat, nama pria itu adalah Eustache Dauger. Ia kadang-kadang memakai topeng. Ketika dia memakai topeng, itu adalah beludru, bukan besi," kata Sonnino.
"Mereka juga cukup yakin bahwa ia seorang pembantu pribadi (valet)," kata Sonnino.
Menurut Sonnino, "Satu hal yang belum mereka ungkap, yakni pembantu untuk pribadi siapakah dia dan untuk alasan apa ia ditahan di bawah pengamanan ketat selama lebih dari 30 tahun itu."
Mengapa pria itu ditangkap dan dia bekerja untuk siapa telah diungkap Sonnino di dalam buku terbarunya yang berjudul The Search for Man in the Iron Mask.
Tahanan bertopeng itu telah menjadi sebuah misteri besar yang membingungkan sejumlah penulis dan filsuf terkenal selama hampir 350 tahun sampai sekarang.
Dalam sejumlah rekaman dan korespondensi berserinya dengan para ahli, Sonnino mengungkapkan kepada pembaca bahwa Dauger adalah pembantu dekat untuk Kardinal Jules Raymond Mazarin (14 Juli 1602–9 Maret 1661).
Mazarin adalah menteri utama Perancis selama masa-masa awal kekuasaan Raja Louis XIV. Mazarin menumpuk kekayaan secara besar-besaran.
Sonnino percaya, pembantu pribadi Mazarin itu tahu bahwa sebagian uangnya hasil curian.
"Apa yang bisa saya tentukan adalah bahwa Mazarin telah mengambil keruntung besarnya dari raja sebelumnya dan Ratu Inggris," kata Sonnino.
"Dauger pasti mengoceh pada waktu yang salah," katanya.
"Ketika ditangkap pada tahun 1669, dia diberi tahu bahwa jika ia mengungkapkan identitasnya kepada siapa pun, ia akan segera dibunuh," kata Sonnino.
Baca juga: 5 Peradaban Kuno yang Runtuh Akibat Perubahan Iklim
Adapun mengapa "Man in the Iron Mask" tetap terselubung di sepanjang sejarah, Sonnino mengatakan, kesalahan ada pada sejarawan yang "bersikeras membuatnya menjadi lebih antiseptik, moralistik, dan masuk akal".
"Hidup tidak masuk akal," kata Sonnino. "Manusia jauh lebih rumit dari itu."
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR