Jangan aneh bila lagu berjudul “Laskar Pelangi” milik grup musik Nidji sering terdengar di Pantai Tanjung Tinggi. Siulan, senandung maupun musik dari pemutar lagu portable yang dibawa wisatawan menggema di sela-sela bebatuan Granit berukuran raksasa mengiringi derap lari kecil seolah mereka adalah bagian aksi Ikal, Mahar, Lintang dan kawan-kawan.
Pantai Tanjung Tinggi telah dikenal selama bertahun-tahun dengan kemolekan dan susunan batu granit berukuran raksasa yang mengelilinginya. Namanya semakin melambung setelah keindahannya terekam dalam film layar lebar kebanggaan masyarakat Belitung, Laskar Pelangi. Sebuah papan monumen pun memberikan informasi mengenai pantai yang menjadi salah satu lokasi syuting Film Bertajuk Laskar Pelangi tersebut.
Pantai Tanjung Tinggi berjarak sekitar 31 km dari kota Tanjung Pandan, kondisi jalan yang halus dan tanpa hambatan berarti membuat perjalanan selama 45 menit tersebut tak begitu terasa. Lapangan parkir yang luas akan menyambut para wisatawan yang datang, tak perlu takut akan kesulitan mencari parkir di salah satu destinasi unggulan Kabupaten Belitung ini.
Pantai berpasir putih akan menyambut kita setelah sedikit berkalan kaki menembus rindangnya pepohonan dan bebatuan besar yang ada. Batu-batu granit berukuran besar ini lah yang menjadi daya tarik bagi Pantai yang juga dikenal sebagai Pantai Bilik ini. Terdapat beraneka ragam ukuran batu mulai dari hanya beberapa meter kubik hingga yang besarnya bisa seukuran rumah tinggal. Batu-batu ini membentuk beraneka susunan yang unik, bahkan ada yang saling menopang dan seolah membuat beberapa batu besar terlihat seperti melayang.
Tak ada gelombang berarti di pantai ini, seolah gelombang laut telah pecah menghantam bebatuan besar yang tersebar disekitar area pantai. Pengunjung bisa sekedar bermain pasir di arena garis pantai terpanjang atau bermain air di pinggir pantai. Dengan pengawasan, anak-anak pun cukup aman bermain di area ini. Bagi mereka yang memiliki minat untuk snorkling, Pantai Tanjung Tinggi bisa menjadi salah satu tujuan meski perlu perhitungan matang untuk mencicipi keindahan bawah lautnya. Sewa lah perahu untuk membawa diri sedikit jauh dari pantai hingga menemukan beberapa jenis terumbu karang, bahkan jika beruntung wisatawan akan menjumpai kumpulan ikan (schooling fish) yang sedang berenang.
Berbeda dari beberapa pantai yang airnya terlihat biru menyala, air laut di Pantai Tanjung Tinggi kadang akan terlihat kehijauan bahkan kadang kecokelatan. Warna-warna ini tercipta dari banyaknya alga dan ganggang yang hidup disekitar pantai. Juga dari bias yang diciptakan bebatuan yang ada disekitar.
Ada kala Pantai Tanjung Tinggi tak begitu nyaman untuk bermain air, yaitu pada saat ganggang, alga dan rumput laut naik ke sekitar pantai. Rumput laut akan mudah melilit tubuh, warna laut pun mnjadi tak begitu cantik sehingga menimbulkan rasa tak nyaman. Cuci laut, begitu masyarakat lokal menyebut kondisi itu.
Jika memang tak sempat bermain air, memanjat beberapa bebatuan besar pun tak kalah mengasyikan. Perlu kehati-hatian untuk melakukan kegiatan ini karena dengan area pantai yang mencapai 80 hektar, pengawasan dari pihak pengelola tak begitu ketat. Dari puncak batu-batu tinggi ini lah kita bisa melihat dengan utuh keindahan pantai tanjung tinggi.
Lelah bermain disekitar pantai dan bebatuan, wisatawan bisa beristirahat dengan membeli berbagai kudapan di warung-warung yang ada disekitar area parkir. Sebuah restoran bergaya modern pun berdiri dengan megah, menandakan kawasan ini siap menyambut tamu dari berbagai kelas. Lampion dan lampu warna-warni pun dipasang disekitar area pantai menambah daya tarik untuk menikmati pantai tersebut hingga larut malam. Jika memiliki banyak waktu luang, tak ada salahnya menikmati matahari terbenam dari area ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR