Air kolam renang memang tampak jernih dan menggoda di cuaca cerah. Namun, yakinkah Anda akan kebersihannya?
Ternyata, ada banyak penyakit yang bisa ditularkan lewat air kolam renang. Misalnya saja diare, iritasi mata, kulit, hingga iritasi saluran napas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS terhadap 40 persen kolam renang umum di AS, diketahui kolam renang anak-anak merupakan yang paling kotor.
"Anak-anak yang masih belajar menggunakan toilet merupakan pihak yang paling mencemari air. Mereka juga lebih rentan menelan air kolam. Kedua faktor itu bisa memicu wabah penyakit diare," kata Michael Beach, direktur CDC untuk kebersihan air.
Mayoritas pencemaran di kolam renang umum dan tempat berendam berasal dari orang yang menderita diare dan tetap berenang.
"Seseorang yang sakit diare dan berenang bisa mencemarkan, padahal terkadang orang menelan air kolam renang," kata Beach.
Ia mengatakan, seharusnya seseorang tidak berenang sampai diarenya benar-benar sembuh dan juga membilas tubuh sebelum masuk ke kolam.
Orangtua juga bisa menjaga kebersihan air kolam dengan mengecek popok sekali pakai anak dan membawa anaknya ke toilet untuk buang air setiap jam. Popok sekali pakai juga seharusnya diganti di ruang ganti atau toilet, bukan di sekitar kolam renang.
Hampir seperempat wabah diare dari kolam renang terkait dengan bakteri, seperti Shigella, Campylobacter, dan E.coli, yang seharusnya bisa dimusnahkan oleh disinfektan air.
Penelitian CDC itu juga menemukan, banyak kolam renang yang memiliki kadar keasaman (pH) kurang, standar keselamatan yang rendah, dan level disinfektan kurang.
"Kadar pH sangat penting karena menentukan seberapa efektif disinfektan membunuh kuman," kata Beach.
Selain dari kuman yang dibawa pengguna kolam renang, seseorang juga bisa terkena iritasi mata dan saluran pernapasan karena uap yang berasal dari chloramin, yang terbentuk ketika klorin berinteraksi dengan keringat atau urine manusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR