Banyak misi ke Mars mengungkapkan bahwa ada sejumlah fitur di planet merah yang menunjukkan bahwa planet itu pernah cukup hangat sehingga memungkinkan air cair mengalir di seluruh permukaannya. Fitur-fitur ini termasuk kawasan yang tampak seperti lautan luas, lembah-lembah, delta-delta sungai dan mineral yang membutuhkan air dalam pembentukannya.
Namun, model komputer terbaru dari iklim awal Mars tidak dapat menjelaskan bagaimana suhu hangat pernah terjadi di Mars, karena Matahari jauh lebih lemah saat itu. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan baru: apakah fitur-fitur ini mungkin terbentuk oleh angin dan mekanisme lain?
Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa suhu Mars kuno cukup hangat untuk mendukung adanya air cair, setidaknya di satu titik di permukaannya. Temuan lain mengisyaratkan bahwa Mars kuno pernah dingin dan basah, bukannya dingin dan kering atau hangat dan basah, seperti yang sering diperdebatkan.!break!
5. Adakah kehidupan di Mars?
Pesawat luar angkasa pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1 milik NASA, memulai misteri yang tetap menggoda untuk dipecahkan: Apakah ada bukti kehidupan di Mars?
Viking pernah mendeteksi molekul organik seperti metil klorida dan diklorometana. Namun senyawa ini dinyatakan sebagai kontaminasi dari Bumi, karena terdapat pada cairan pembersih yang biasa digunakan dalam persiapan pesawat luar angkasa ketika masih di Bumi.
Seperti yang kita tahu, permukaan Mars tidak mendukung kehidupan dalam hal suhu dingin, radiasi, kegersangan parah dan faktor-faktor lainnya. Namun, ada banyak contoh bentuk kehidupan yang masih hidup di lingkungan ekstrim di Bumi, seperti suhu dingin, tanah kering di Lembah Kering Antartika dan gurun super kering Atacama di Chili.
Di Bumi, di mana ada air cair, kehidupan hampir selalu ada. Mengingat adanya kemungkinan bahwa pernah ada lautan di Mars menimbulkan pertanyaan apakah kehidupan pernah berkembang di Mars, dan jika iya, apakah saat ini masih ada?
6. Apakah kehidupan di Bumi berasal dari Mars?
Meteorit-meteorit yang ditemukan di Antartika berasal dari Mars—terhempas dari planet merah oleh tabrakan kosmik—memiliki struktur yang menyerupai buatan mikroba di Bumi. Meskipun banyak peneliti yang kemudian merujuk pada penjelasan kimia daripada biologis dalam kasus struktur ini, namun perdebatan terus berlanjut. Penemuan tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa kehidupan di Bumi sebenarnya berasal dari Mars di masa lampau, terbawa ke sini di meteorit.!break!
7. Dapatkah manusia tinggal di Mars?
Untuk menjawab apakah kehidupan bisa terjadi atau tidak di Mars, manusia harus ke sana sendiri dan menemukan jawabannya.
Rencana NASA pada tahun 1969 yakni memiliki misi manusia ke Mars pada 1981 dan basis Mars permanen pada 1988. Namun, perjalanan manusia lintas planet tentu menghadirkan tantangan ilmiah dan teknologi.
Pertama, ilmuwan harus berurusan dengan sulitnya perjalanan, masalah makanan, air, oksigen, efek buruk gravitasi mikro, dan potensi bahaya radiasi. Kemudian, fakta bahwa astronot dalam misi tersebut akan berjarak jutaan mil jauhnya dari pusat bantuan, dikurung bersama selama bertahun-tahun, mengerjakan misi, tentu memberikan sejumlah tantangan besar lainnya.
Namun, ilmuwan tampak bersemangat untuk mencari tahu. Tahun ini, enam relawan hidup di replika pesawat luar angkasa selama hampir setahun setengah dalam proyek Mars500. Ini menjadi simulasi penerbangan antariksa terlama yang pernah dilakukan, dengan tujuan mereplikasi misi manusia ke Mars dari awal hingga akhir.
Lebih gila lagi, NASA ingin menempatkan manusia di Mars pada tahun 2030-an. Mereka baru saja mengumumkan bahwa sedang mendanai Proyek "Torpor Inducing Transfer Habitat For Human Stasis To Mars". Proyek ini menempatkan penjelajah Mars di masa depan dalam keadaan hipotermia, suhu inti tubuh mereka diturunkan sekitar 10 derajat Fahrenheit untuk mengurangi tingkat metabolisme. Mereka akan diberi makan intravena sepanjang perjalanan. Jika nantinya pesawat dapat bekerja dengan aman, teknologi ini bisa membantu menuju Mars atau bahkan melakukan perjalanan ke sistem bintang lain.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR